Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti China Sukses Ubah Sperma Jadi Gelas Plastik Ramah Lingkungan

Kompas.com - 19/12/2021, 17:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TIANJIN, KOMPAS.com - Para peneliti di Universitas Tianjin China berhasil mengembangkan plastik ramah lingkungan (biodegradable) yang berasal dari sperma salmon dan minyak sayur.

Plastik ini diciptakan dengan mengekstraksi untaian DNA dari sperma salmon dan melarutkan materi genetik dalam air dengan ionomer, sejenis polimer yang biasa ditemukan dalam perekat.

Formula tersebut menghasilkan gel yang cukup lentur untuk dicetak dalam berbagai bentuk. Bahan itu kemudian dibekukan sampai kering untuk mengatur bentuknya.

Baca juga: Beli Sperma dari Aplikasi, Ibu Ini Lahirkan Bayi Online

Dikutip dari New York Post, Rabu (1/12/2021), eksperimen mereka menjadi mug yang tampak kusut, serta potongan puzzle, semuanya terbuat dari apa yang mereka sebut "plastik berbasis DNA."

Hasilnya terlihat dan terasa agak seperti plastik, tetapi menghasilkan kurang dari 5 persen emisi karbon selama pembuatan plastik polistiren biasa, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Chemical Society.

“Sepengetahuan kami, plastik DNA yang kami laporkan adalah bahan yang paling ramah lingkungan dari semua plastik yang dikenal,” kata pemimpin peneliti Dayong Yang, yang diwartakan The Times of London pada akhir November 2021.

Tim Yang mengatakan, penemuan mereka "menunjukkan keunggulan yang jelas dalam hal biodegradabilitas, produksi produk sampingan, emisi (karbon), konsumsi energi, dan kualitas pemrosesan," tulis mereka dalam laporannya.

Penelitian mereka muncul ketika para ilmuwan berjuang menemukan solusi untuk mengurangi sampah plastik.

Di Amerika Serikat saja, lebih dari 30 juta ton plastik dibuang setiap tahun dan hanya 8 persen yang didaur ulang, menurut laporan 2019 oleh Koalisi Polusi Plastik.

Sebagian besar sisanya berakhir di tempat pembuangan sampah, sementara 1 hingga 2 juta ton lainnya berserakan di darat dan di air, pecah menjadi mikroplastik, kemudian dikonsumsi oleh hewan dan manusia.

Baca juga: Sejarah Penemuan Plastik: Apa dan Dari Mana Asalnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com