Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Ledakan Bom Asap, PM Jepang Jamin Keamanan KTT G7

Kompas.com - 16/04/2023, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Sehari setelah insiden bom asap, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menjamin keamanan KTT G7 bulan depan.

Pada Sabtu (15/4/2023), Kishida berhasil selamat setelah seorang tersangka melemparkan bom asap ke arahnya menjelang kampanye pemilu di Wakayama.

Tersangka pelempar bom asap bernama Ryuji Kimura (24) berhasil ditangkap polisi. Dia juga membawa pisau serta kemungkinan alat peledak kedua saat ditangkap.

Baca juga: Pelempar Bom Asap ke Arah PM Jepang Ditangkap

Sejauh ini, motif serangan belum diketahui, sebagaimana dilansir Reuters.

Serangan bom asap tersebut menimbulkan kekhawatiran mengingat pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Shinzo Abe saat berkampanye pada Juli 2022.

Pembunuhan Abe mengejutkan Jepang, negara dengan tingkat kejahatan senjata sangat jarang terjadi.

Baca juga: PM Jepang Lanjutkan Kampanye Usai Ledakan Bom Asap di Wakayama

Pembunuhan Abe juga mendorong peninjauan keamanan bagi para politisi, yang kerap kali berbaur dengan publik.

Politisi Jepang berkampanye untuk pemilihan sela pada 23 April untuk majelis rendah parlemen.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan pada Sabtu bahwa polisi telah diinstruksikan untuk meningkatkan keamanan.

Baca juga: PM Jepang Aman dari Ledakan di Pelabuhan Wakayama, 1 Orang Ditahan

Dia menambahkan, pemerintah akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanan ketika Jepang menjadi tuan rumah KTT G7 pada Mei di Hiroshima.

Para menteri luar negeri G7 sudah terlebih dulu menggelar rapat pada Minggu di Kota Karuizaw.

Sementara itu, para menteri lingkungan dan energi G7 akan bertemu akhir pekan ini di Sapporo di Jepang utara.

Baca juga: BREAKING NEWS: Terjadi Ledakan Sebelum PM Jepang Berpidato di Wakayama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com