Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita China Meninggal karena Flu Burung H3N8, Kematian Pertama di Dunia

Kompas.com - 12/04/2023, 11:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita di China meninggal karena flu burung H3N8 dan merupakan kasus kematian pertama di dunia dari jenis flu burung tersebut, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (11/4/2023).

H3N8 diketahui beredar sejak 2002 setelah kali pertama muncul di unggas air Amerika Utara. Virus ini menginfeksi kuda, anjing, dan anjing laut.

Flu burung H3N8 baru terdeteksi pada manusia di dua kasus non-fatal sebelumnya--juga di China--pada April dan Mei 2022.

Baca juga: Chile Deteksi Kasus Pertama Flu Burung pada Manusia

Adapun wanita yang meninggal berusia 56 tahun dari provinsi Guangdong di China tenggara.

Dia jatuh sakit pada 22 Februari 2023, dirawat di rumah sakit karena pneumonia parah pada 3 Maret 2023, dan meninggal pada 16 Maret 2023, kata WHO.

"Pasien memiliki beberapa kondisi yang mendasarinya. Dia memiliki riwayat terpapar unggas hidup sebelum timbulnya penyakit, dan riwayat kehadiran burung liar di sekitar rumahnya," kata badan kesehatan PBB itu, dikutip dari kantor berita AFP.

"Tidak ada kontak dekat dari kasus ini yang mengembangkan infeksi atau gejala penyakit pada saat pelaporan," tambahnya.

Meski paparan dari pasar unggas hidup mungkin menyebabkan kasus, "masih belum jelas apa sumber pasti infeksi ini dan bagaimana virus terkait dengan flu burung A (H3N8) lainnya yang beredar pada hewan," lanjut WHO, seraya meminta penyelidikan lebih lanjut pada hewan dan manusia.

Dari dua kasus tahun lalu, satu di antaranya mengalami penyakit kritis sedangkan satunya mengalami penyakit ringan. Kedua kasus tersebut kemungkinan tertular dari paparan langsung atau tidak langsung pada unggas yang terinfeksi, menurut WHO.

Baca juga:

"Tampaknya virus ini tidak memiliki kemampuan menyebar dengan mudah dari orang ke orang, sehingga risiko penyebarannya di antara manusia di tingkat nasional, regional, dan internasional dianggap rendah," lanjut induk kesehatan dunia yang berbasis di Jenewa itu.

“Namun, karena sifat virus influenza yang terus berkembang, WHO menekankan pentingnya pengawasan global untuk mendeteksi perubahan virologis, epidemiologis dan klinis yang terkait virus influenza yang beredar yang dapat memengaruhi kesehatan manusia (atau hewan).”

Kasus flu burung pada manusia biasanya akibat paparan langsung atau tidak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.

WHO mengatakan, infeksi influenza hewan dapat mengakibatkan penyakit mulai dari konjungtivitis atau gejala mirip flu ringan hingga penyakit pernapasan akut yang parah atau bahkan kematian.

Baca juga: Flu Burung Kian Menyebar, Mungkinkah jadi Ancaman Baru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com