KOMPAS.com - Kabar mengenai Rusia yang akan mengambil puing-puing drone AS di Laut Hitam menjadi berita yang paling banyak dibaca dari kanal Global.
Sementara itu, perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari setahun membawa dampak geopolitik dan geoekonomi global.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Kamis (16/3/2023).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Saran Pensiunan Jenderal Rusia | Kata Menteri Malaysia soal Pasta Gigi Ganja
Rusia akan mengambil puing-puing drone AS yang jatuh di Laut Hitam setelah bertabrakan dengan jet tempur Sukhoi.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev pada Rabu (15/3/2023) menyampaikan hal tersebut dalam siaran televisi.
"Saya tidak tahu apakah kami dapat mengambilnya kembali atau tidak, tetapi itu harus dilakukan. Dan kami pasti akan mengusahakannya," ujar dia.
Anda bisa menyimak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia Akan Ambil Puing Drone AS yang Tabrakan dengan Jet Sukhoi
Perang Rusia dan Ukraina telah berlangsung lebih dari setahun. Perang ini mengubah agenda, teori, dan paradigma geopolitik dan geoekonomi, kawasan Eropa dan dunia.
Perang Rusia-Ukraina telah mengarah pada proses yang mempertanyakan status quo dan perang konvensional tradisional. Perang ini dicirikan sebagai perang asimetris (asymmetric warfare), proksi, dan hibrida.
Perang Rusia-Ukraina telah berubah menjadi perang proksi dengan partisipasi aktor global dan regional - Uni Eropa (UE) dan perluasan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) - yang memberikan bantuan, tetapi tidak berperang di lapangan.
Simak ulasan selengkapnya di sini.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Dampaknya bagi Geopolitik dan Geoekonomi Global
Agen federal Brasil dengan tiga helikopter turun ke lokasi penambangan ilegal pada Selasa (14/3/2023) di hutan hujan Amazon.
Mereka disambut dengan tembakan, dan para penembak melarikan diri, meninggalkan temuan yang semakin akrab bagi pihak berwenang: unit internet Starlink.
Starlink, sebuah divisi dari SpaceX Elon Musk, memiliki hampir 4.000 satelit orbit rendah melintasi langit, menghubungkan orang-orang di sudut terpencil Amazon.
Simak selengkapnya melalui tautan ini.
Baca juga: Saat Starlink, Internet Gratis Buatan Elon Musk, Malah Untungkan Penjahat...
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Rabu (15/3/2023) mengatakan, sekitar 2,5 ton uranium, bahan untuk membuat nuklir, hilang dari sebuah situs di Libya.
Kepala badan PBB tersebut yakni Rafael Grossi mengatakan kepada negara-negara anggota organisasi itu, inspektur pada Selasa (14/3/2023) menemukan 10 drum berisi konsentrat bijih uranium tidak ada seperti yang dinyatakan sebelumnya di lokasi Libya.
IAEA akan melakukan kegiatan lebih lanjut untuk mengklarifikasi hilangnya bahan nuklir dan lokasinya saat ini, ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: 2,5 Ton Uranium Hilang di Libya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.