Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Peringatkan Israel, Sumpah Bereaksi Jika Ada Pelanggaran di Al-Aqsa saat Ramadhan

Kompas.com - 16/03/2023, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

GAZA CITY, KOMPAS.com – Kelompok penguasa Jalur Gaza, Hamas, memperingatkan Israel bahwa pihaknya akan merespons setiap pelanggaran di Al-Aqsa selama Ramadhan ini.

Dilansir dari The New Arab, Selasa (14/3/2023), ancaman itu dikeluarkan Hamas menjelang dimulainya bulan suci Ramadhan yang dimulai pekan depan.

Peringatan tersebut dilontarkan di tengah meningkatnya kekerasan yang dilakukan Israel di bawah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap warga Palestina.

Baca juga: Berdalih Balas Serangan Roket, Israel Gempur Kompleks Hamas di Gaza

Sejak awal tahun, kekerasan yang dilakukan Israel telah merenggut nyawa 81 warga Palestina, dari orang dewasa hingga anak.

Dua bulan sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir melakukan kunjungan kontroversial ke Al-Aqsa.

Kunjungan tersebut mengundang kecaman keras dari seluruh dunia Muslim serta teguran dari sekutu-sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat (AS).

Wakil Kepala Biro Politik Hamas Salah Al-Aruri mengatakan, risiko eskalasi yang akan datang sangat bergantung pada aksi Israel di seluruh Palestina dan di Masjid Al-Aqsa.

Baca juga: Pasukan Israel Bunuh 5 Warga Palestina Saat Buru Militan Hamas di Jericho

Aruri menuturkan, setiap upaya Israel dalam memaksakan kebijakannya selama Ramadhan akan ditanggapi dengan reaksi dari rakyat Palestina.

Dia mengatakan hal tersebut dalam pernyataan yang dimuat di situs resmi Hamas.

Dalam versi berbahasa Inggris, Aruri dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk memulai eskalasi selama Ramadhan.

Kompleks Al-Aqsa saat ini dikelola Yordania. Dalam Islam, Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci. Sedangkan bagi kelompok Israel sayap kanan, Kompleks Al-Aqsa dulunya adalah Temple Mount, situs tersuci bagi Yahudi.

Baca juga: Jet Tempur Israel Serang Gaza, Klaim Targetkan Produsen Roket Hamas

Di bawah status quo, non-Muslim dapat mengunjungi Kompleks Al-Aqsa pada waktu-waktu tertentu. Akan tetapi, tidak diizinkan untuk berdoa di sana.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak orang Yahudi di mana mayoritas dari mereka adalah nasionalis Israel, diam-diam berdoa di kompleks tersebut.

Perkembangan tersebut dikecam oleh warga Palestina.

Pada 2000, kunjungan tokoh oposisi Israel Ariel Sharon ke Kompleks Al-Aqsa memicu gerakan perlawanan skala besar bernama Intifada Kedua, yang berlangsung hingga 2005.

Baca juga: Hamas Eksekusi 5 Warga Palestina, Ini Alasan Mereka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com