Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Perang Rusia Vs Ukraina: Dampaknya bagi Geopolitik dan Geoekonomi Global

Kompas.com - 16/03/2023, 06:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERANG Rusia dan Ukraiana telah berlangsung lebih dari setahun. Perang ini mengubah agenda, teori, dan paradigma geopolitik dan geoekonomi, kawasan Eropa dan dunia.

Perang Rusia-Ukraina telah mengarah pada proses yang mempertanyakan status quo dan perang konvensional tradisional. Perang ini dicirikan sebagai perang asimetris (asymmetric warfare), proksi, dan hibrida. (Bdk.Aimoor Daniiarova, www.ankasam.org,2023).

Perang Rusia-Ukraina telah berubah menjadi perang proksi dengan partisipasi aktor global dan regional - Uni Eropa (UE) dan perluasan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) - yang memberikan bantuan, tetapi tidak berperang di lapangan.

Dalam aspek lain, perang Rusia-Ukraina menonjol sebagai contoh perang hibrida. Salah satu elemen terpenting dari perang hibrida adalah kekuatan lunak; fase damai perang bisa disebut penerapan soft power.

Kedua pemerintah menggunakan informasi, propaganda, dan disinformasi secara efektif.

Dalam perang hibrida, alat seperti tekanan diplomatik atau ekonomi, revolusi warna, terorisme, serangan dunia maya, dan spionase digunakan bersama dengan senjata konvensional.

Sedangkan Aimoor Daniiarova (2023) menyebutkan peperangan antara Rusia vs Ukraina adalah peperangan asimetris.

Pasalnya, Rusia jauh lebih kuat dari Ukraina dalam hal teknologi militer dan pasukan. Namun, faktor-faktor seperti konjungtur politik global, dukungan komunitas internasional, keberhasilan dalam perang informasi, dan pertahanan yang sah memberi Ukraina dukungan militer, ekonomi, dan politik yang serius.

Bahkan dibandingkan dengan karakter terkenal “David and Goliath”, memberikan pesan bahwa yang lemah, tapi benar akan menang.

Konsep perang asimetris memiliki beberapa dimensi. Pada dimensi operasional, perang asimetris memanfaatkan kelicikan dan tipu muslihat, operasi rahasia, pengkhianatan, dan aksi terorisme.

Pada dimensi strategi militer, konsep tersebut mewujud dalam bentuk perang gerilya.

Pada dimensi strategi sosial-politik, konsep perang asimetris tampak dalam wujud kampanye perang moral atau perang dengan pembenaran agama atau Kitab Suci, benturan budaya, kampanye dukungan melalui media digital dan media sosial, kampanye sanksi ekonomi, tawaran diplomasi dan negosiasi untuk gencatan senjata.

Perihal perang asimeteris Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan pemenang Nobel Perdamaian, Henry Kissinger pernah berkomentar demikian: “Efek perang asimetris sungguh dahsyat karena berdampak selain kelumpuhan menyeluruh bagi negara bangsa, juga membutuhkan biaya tinggi dan perlu waktu yang relatif lama untuk proses recovery (pemulihan kembali)-nya kelak.

Makanya, dalam perang asimetris berlaku prinsip, ‘kuasai minyak maka anda mengendalikan negara, kendalikan pangan maka Anda mengontrol rakyat.’” (Bdk. M Arief Pranoto, 2015).

Efeknya bagi kondisi geopolitik

Hingga kini, perang di Rusia Vs Ukraina belum dapat diprediksi kapan selesainya. Yang jelas, perang tersebut akan menimbulkan efek ‘bola salju’ yang besar, baik kondisi geopolitik dan geoekonomi regional (Eropa) maupun global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com