Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Diselidiki Terkait Skandal Perhiasan Mewah

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan dipanggil untuk bersaksi sebagai bagian dari penyelidikan bahwa dia mencoba membawa perhiasan senilai 3,2 juta dollar AS secara ilegal ke negara itu.

Menteri Kehakiman Flavio Dino pada Senin (13/3/2023) mengatakan sedang menyelidiki dan melakukan dengar pendapat.

"Pada titik tertentu, mantan presiden akan dipanggil," kata Dino kepada wartawan setelah acara di Rio de Janeiro.

Baca juga: Pembunuh Berantai Terbesar di Brasil Tewas Ditembak

Dilansir dari Reuters, tidak ada tenggat waktu atau tanggal yang ditetapkan terkait pemanggilan Bolsonaro.

"(Tapi) jika mantan presiden yang mengasingkan diri di Amerika Serikat gagal bersaksi, Brasil bisa saja mencari kerjasama hukum internasional," ungkapnya.

Perhiasan mewah yang diberikan kepada presiden saat itu dan istrinya Michelle Bolsonaro oleh pemerintah Saudi disita oleh petugas bea cukai pada Oktober 2021 setelah ditemukan di tas punggung seorang pembantu pemerintah.

Beberapa pejabat dari pemerintahan Bolsonaro gagal mencoba mengembalikan perhiasan itu dari bea cukai, menurut media setempat.

Orang Brasil diizinkan membawa barang atau hadiah senilai 1.000 dollar ASndan membayar pajak yang besar untuk apa pun yang melebihi nilai tersebut.

Bolsonaro sebelumnya membantah melakukan kesalahan.

Pada hari Senin, pengacara Bolsonaro mengatakan dalam sebuah surat kepada polisi bahwa mantan presiden itu akan menyampaikan laporan tentang hadiah kedua yang dia terima dari pemerintah Saudi ke pengadilan Brasil.

Baca juga: Bolsonaro Berniat Kembali ke Brasil Pasca-kerusuhan

Pengacara menekankan bahwa Bolsonaro tidak pernah bermaksud untuk memperkaya dirinya sendiri dengan properti, dengan cara apa pun.

Mantan presiden itu juga meminta agar perhiasan kedua disimpan dalam tahanan publik sampai penyelidikan selesai.

Menurut menteri, polisi akan menyimpulkan penyelidikan apakah Bolsonaro menghadiri sidang atau tidak.

Baca juga: Berbulan-bulan Mengambang di Laut, Kapal Induk Brasil Akhirnya Ditenggelamkan

"Deposisi itu kesempatan untuk pembelaannya ... Kita menghadapi fakta yang ada bukti surat, gambar, film, petugas, surat-surat, barang bukti, dan bukti lisan," kata Dino.