Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Kecam Rusia, Tak Terima Setiap Ancaman Keamanan

Kompas.com - 08/03/2023, 11:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

OTTAWA, KOMPAS.com – Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyatakan, Eropa tidak akan terima setiap ancaman dari Rusia ke keamanannya.

Peringatan tersebut disampaikan von der Leyen dalam pidatonya di depan anggota Parlemen Kanada pada Selasa (7/3/2023) saat invasi Rusia ke Ukraina berusia lebih dari setahun.

“Kami tidak akan pernah terima bahwa kekuatan militer dengan fantasi-fantasi dinastinya mengerahkan tank-tanknya melintasi perbatasan internasional,” ucap von der Leyen, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-377 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Bersumpah Balas Dendam, Rusia Ungkap Alasan Serang Bakhmut

Uni Eropa, kata von der Leyen, tidak akan pernah terima ancaman tersebut terhadap keamanan Eropa dan fondasi dasar dari komunitas internasional.

Dalam pidatonya tersebut, dia juga kembali menyerukan dukungan ekonomi dan militer yang kuat terhadap Ukraina.

Selain itu, dia juga menyerukan agar Rusia membayar mahal atas agresinya setelah sebelumnya dia mengusulkan pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan semacam itu.

Pernyataannya tersebut juga disampaikan sehari sebelum peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-376 Serangan Rusia ke Ukraina: Beredar Video Rusia Bunuh Tawanan Perang, Bakhmut Terus Bergejolak

Von der Leyen memuji para perempuan Ukraina yang sejatinya dilarang untuk bertempur sebelum konflik pecah. Akan tetapi, mereka tidak peduli dan tetap bergabung dengan dinas ketentaraan untuk mempertahankan tanah air.

“Ini tidak hanya perang di Ukraina. Ini juga perang atas hak asasi manusia, dan ini adalah perang atas hak-hak perempuan,” kata von der Leyen.

Para perempuan Ukraina, ucap von der Leyen, melawan balik. Jumlah tentara perempuan yang berdinas di militer Ukraina juga meningkat dua kali lipat sejak dimulainya perang.

“Perempuan-perempuan ini juga menghancurkan langit-langit kaca tepar di atas kepala para penjajah Rusia,” ujar von der Leyen.

Baca juga: Indonesia Terus Upayakan Perang Rusia-Ukraina Berakhir, Rencanakan Kembali ke Sana

Sebelum berpidato, von der Leyen didampingi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengunjungi salah satu markas tentara Kanada.

Dalam kunjungan itu, von der Leyen dan Trudeau berjanji mengirim generator ke Ukraina. Pasalnya, Rusia melancarkan serangan bertubi-tubi ke fasilitas energi Ukraina.

Trudeau juga mengumumkan perpanjangan misi Kanada untuk melatih insinyur perang Ukraina di Polandia hingga Oktober. Kanada juga akan mengerahkan pelatih di bidang medis.

Setelah dari Kanada, von der Leyen akan mengunjungi AS dan disambut oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sekop MPL-50, Senjata Baru tapi Lama Rusia di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com