Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tuduh Barat Lakukan Destabilisasi di G20 India

Kompas.com - 26/02/2023, 08:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada hari Sabtu (25/2/2023) menuduh Barat mengacaukan pertemuan para menteri keuangan G20 di India.

Barat dianggap mencoba memaksa melalui pernyataan bersama tentang Ukraina yang masih macet karena ketidaksepakatan.

"Kami menyesalkan aktivitas G20 terus digoyahkan oleh kolektif Barat dan digunakan dengan cara anti-Rusia," kata kementerian luar negeri, dilansir dari NDTV.

Baca juga: Menteri Perancis Ingin G20 Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Moskwa menuduh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara G7 telah mengganggu pengambilan keputusan kolektif.

Barat disebut mencoba memaksakan diktat, dengan apa yang disebut Rusia sebagai pemerasan.

"Tujuan mereka adalah untuk memaksakan interpretasi mereka tentang konflik Ukraina dalam pernyataan bersama melalui lobi dan ultimatum," kata pernyataan kementerian tersebut.

Kementerian meminta Barat untuk meninggalkan kebijakan destruktifnya secepat mungkin, untuk mengakui realitas objektif dunia multipolar.

"G20 harus tetap menjadi forum ekonomi daripada melanggar batas keamanan," katanya.

Para menteri keuangan G20 pada Sabtu gagal menyepakati pernyataan bersama tentang ekonomi global pada pembicaraan di India, setelah China berusaha mengurangi referensi ke konflik Ukraina.

Sebaliknya, presiden G20 saat ini India mengatakan sebagian besar anggota mengutuk keras konflik tersebut dan bahwa ada penilaian berbeda tentang situasi dan sanksi pada pertemuan dua hari di Bengaluru.

Baca juga: Indonesia Negara Dominan di G20, Jepang Ingin Perkuat Kerja Sama

Sebuah catatan kaki mengatakan dua paragraf dalam ringkasan tentang konflik tersebut, yang katanya diadaptasi dari Deklarasi Pemimpin G20 Bali pada November, disetujui oleh semua negara anggota kecuali Rusia dan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com