Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Bantuan Korban Gempa dari PBB Masuk Wilayah Pemberontak Suriah

Kompas.com - 21/02/2023, 15:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Berselang dua minggu setelah gempa kuat melanda Suriah, baru sedikit bantuan PBB memasuki wilayah barat laut negara itu yang dikuasai pemberontak.

Lambatnya kedatangan bantuan PBB ini memicu kemarahan dan kekesalan para korban gempa Suriah.

Gempa bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) menewaskan lebih dari 44.000 orang di Turkiye dan Suriah, yang 3.600 di antaranya di Suriah.

Baca juga: Gempa Turkiye dan Suriah Bencana Alam Terburuk dalam 100 Tahun

Lalu, bagaimana cara bantuan PBB bisa masuk wilayah Suriah yang diduduki pemberontak? Berikut penjelasannya dari kantor berita AFP pada Selasa (21/2/2023).

1. Pembukaan penyeberangan

Para kru penyelamat menyingkirkan reruntuhan rumah-rumah yang roboh di Sarmada, Suriah, dekat perbatasan dengan Turkiye, Minggu (12/2/2023). Gempa Turkiye dan Suriah bermagnitudo 7,8 melanda pada Senin (6/2/2023) dan menewaskan puluhan ribu orang.AP PHOTO/HUSSEIN MALLA Para kru penyelamat menyingkirkan reruntuhan rumah-rumah yang roboh di Sarmada, Suriah, dekat perbatasan dengan Turkiye, Minggu (12/2/2023). Gempa Turkiye dan Suriah bermagnitudo 7,8 melanda pada Senin (6/2/2023) dan menewaskan puluhan ribu orang.
Lebih dari empat juta orang menempati daerah luar kendali pemerintah di Suriah utara dan barat laut, 90 persen di antaranya bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.

Konvoi bantuan PBB pertama menyeberang ke daerah itu pada 9 Februari 2023--tiga hari setelah gempa terjadi--dan membawa tenda serta bantuan lain untuk 5.000 orang awalnya.

Bantuan PBB sebagian besar diberikan ke Suriah barat laut melalui negara tetangga Turkiye lewat persimpangan Bab Al-Hawa, satu-satunya cara bagi bantuan untuk masuk tanpa izin Damaskus.

Jumlah penyeberangan yang disetujui PBB menyusut dari empat pada 2014 setelah bertahun-tahun ditekan sekutu rezim Suriah yaitu China dan Rusia di Dewan Keamanan PBB.

Namun, karena jalan menuju Bab Al-Hawa rusak setelah gempa dan pekerja bantuan di daerah yang hancur juga terdampak, tekanan internasional meningkat agar bantuan mengalir masuk.

Pada 13 Februari 2023, PBB mengatakan bahwa Damaskus juga mengizinkannya menggunakan penyeberangan Bab Al-Salama dan Al-Rai selama tiga bulan.

Pemberontak yang didukung Turkiye mengelola dua penyeberangan di Provinsi Aleppo, Suriah utara, sementara kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mengendalikan Bab Al-Hawa di wilayah Idlib.

Meskipun ada penyeberangan tambahan, para pekerja bantuan mengemukakan bahwa pengiriman bantuan PBB tetap tidak mencukupi.

Baca juga: Korban Gempa Suriah: Tidak Ada Tenda, Tak Ada Bantuan, Tak Ada Apa Pun

Sejak gempa melanda, PBB sudah mengirim hampir 200 truk ke Suriah barat laut--kurang dari rata-rata mingguan 145 yang tercatat pada 2022 menurut Doctors Without Borders (MSF).

Kelompok penyelamat White Helmets Suriah yang beroperasi di daerah kekuasaan pemberontak mengecam lambatnya tanggapan PBB dan menyebutnya sebagai kejahatan.

Pada 12 Februari 2023, kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengakui bahwa badan tersebut telah merugikan rakyat Suriah barat laut.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com