BEIJING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada Selasa (21/2/2023), mendesak berbagai negara untuk tidak lagi menyatakan "hari ini Ukraina, besok Taiwan".
Dia merujuk pada terjadinya konflik militer di Ukraina akibat invasi Rusia sejak 24 Februari 2022.
"Berhenti membuat keributan dengan meneriakkan 'Hari ini Ukraina, besok Taiwan'," ucap Qin ketika berpidato tentang keamanan global di ibu kota China, Beijing, sebagaimana dilansir AFP.
Baca juga: China Mengaku Sangat Prihatin atas Konflik Ukraina, Janji Promosikan Dialog
Taiwan adalah pulau yang kini memiliki pemerintahan sendiri.
Taiwan telah diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti.
"Tekanan dan upaya untuk menahan China yang datang dari luar semakin kuat, semakin besar, dan semakin buruk, menimbulkan ancaman serius bagi kedaulatan dan keamanan China," ucap Qin.
Dia menyatakan, China dengan tegas menentang segala campur tangan eksternal dalam urusan dalam negeri Beijing.
"Kami dengan tegas menentang segala bentuk hegemonisme dan politik kekuasaan, dengan tegas menentang mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi kubu," ucap Qin.
Seperti diketahui, beberapa negara telah mengkhawatirkan terjadinya konflik antara China dan Taiwan.
Itu terutama terjadi setelah hubungan kedua negara kian memanas pasca-kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022 lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.