Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tetapkan Grup Wagner di Rusia sebagai Organisasi Kriminal Transnasional

Kompas.com - 21/01/2023, 13:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Jumat (20/1/2023) menetapkan Grup Wagner di Rusia sebagai organisasi kriminal transnasional.

Grup Wagner didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, pengusaha yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, Grup Wagner memiliki sekitar 50.000 prajurit di Ukraina yang 80 persen di antaranya diambil dari penjara.

Baca juga: Tentara Bayaran Grup Wagner Klaim Kuasai Kota Soledar di Ukraina Timur

Kirby kemudian menunjukkan foto-foto intelijen AS tentang Korea Utara yang memasok senjata ke Grup Wagner untuk operasinya di Ukraina, dan mengatakan bahwa tentara swasta tersebut menjadi saingan militer resmi Rusia.

Dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (20/1/2023), foto-foto tanggal 18-19 November 2022 itu menunjukkan kereta api Rusia memasuki Korea Utara, mengambil muatan roket dan rudal infanteri, lalu kembali ke Rusia, kata Kirby.

Dia menambahkan, Kementerian Keuangan AS secara resmi menunjuk Grup Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional, menempatkannya bersekutu dengan kelompok mafia Italia dan kejahatan terorganisir Jepang serta Rusia.

Penetapan itu akan membuat Grup Wagner bisa dijatuhi sanksi lebih luas, mencakup operasi tentara bayarannya serta bisnis di Afrika dan tempat lain.

Baca juga:

Kirby juga mengemukakan, AS telah menyampaikan informasi intelnya tentang pembelian Wagner ke Korea Utara pada unit Dewan Keamanan PBB untuk sanksi Korut.

Transfer senjata dari Korea Utara merupakan pelanggaran langsung terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, ujar Kirby.

Kirby mengeklaim ada bukti bahwa keyakinan Prigozhin atas kesuksesan prajurit Wagner di Ukraina menimbulkan ketegangan di Kremlin.

"Wagner menjadi pusat kekuatan saingan bagi militer Rusia dan kementerian Rusia lainnya," ucap Kirby.

"Prigozhin mencoba mengutamakan kepentingannya sendiri di Ukraina dan keputusan militer Wagner sebagian besar dibuat berdasarkan apa yang akan mereka hasilkan untuk Prigozhin, dalam hal publisitas positif."

Baca juga: Kremlin Bantah Pasukan Rusia Bersitegang dengan Grup Wagner

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com