Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Terungkap ke Publik, Grup Wagner Resmikan Kantornya di St Petersburg

Kompas.com - 05/11/2022, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.comGrup Wagner resmi membuka kantornya dengan nama pusat teknologi militer Wagner Centre di St Petersburg, Rusia, Jumat (4/11/2022).

Grup Wagner kerap dianggap sebagai perusahaan yang merekrut tentara bayaran dan dulunya sangat rahasia.

Dilansir dari The Guardian, Grup Wagner dikontrol oleh Yevgeny Prigozhin yang merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Pemimpin Grup Wagner Makin Berakar di Rusia, Kekuatannya Setara Menteri

The Guardian melaporkan, pembukaan kantor tersebut dianggap sebagai langkah Prigozhin untuk mempublikasikan kredensial militernya dan mengambil peran yang lebih terlihat kepada publik dalam membentuk kebijakan pertahanan Rusia.

Sebelumnya, Grup Wagner beroperasi dalam bayang-bayang dan Prigozhin kerap menyangkal bahwa dia adalah sosok di balik Grup Wagner.

Prigozhin untuk kali pertama secara publik dikonfirmasi pada September bahwa dia adalah pendiri Grup Wagner.

Wagner Centre berupa gedung dengan konstruksi baja dan kaca yang besar. Pembukaannya dihadiri berbagai kalangan mulai dari veteran berseragam militer hingga profesional di bidang teknologi.

Baca juga: Terungkap Siapa Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

The Guardian melaporkan, ada sebuah truk diparkir di luar gedung Wagner Centre dengan simbol Z yang digunakan oleh pasukan Rusia di Ukraina.

“Kami mengundang startup yang terlibat di bidang IT, teknologi industri, dan mereka yang mengembangkan ide-ide baru yang siap mereka terapkan di bidang pertahanan nasional,” kata Sekretaris Pers Wagner Centre Anastasia Vasilevskaya.

Dalam file foto 4 Juli 2017 ini, pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin muncul sebelum agenda pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskwa, Rusia. Sebuah surat kabar independen Rusia mengatakan seorang pembantu keamanan pengusaha Yevgeny Prigozhin, yang telah didakwa di AS karena mencoba mengganggu pemilihan AS 2016, mengatakan mogul Rusia telah terlibat dalam serangan terhadap beberapa orang dan setidaknya satu pembunuhan. Novaya Gazeta pada hari Senin, 22 Oktober 2018 menerbitkan sebuah artikel yang mengutip seorang mantan narapidana yang bekerja untuk Prigozhin, Valery Amelchenko, yang mengatakan dia mengatur serangan terhadap lawan Prigozhin serta pembunuhan seorang blogger oposisi. Sementara baru-baru ini dia mengakui sebagai pendiri Grup Wagner, tentara bayaran kejam yang dilaporkan turut dikerahkan Rusia ke Ukraina.AP Dalam file foto 4 Juli 2017 ini, pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin muncul sebelum agenda pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskwa, Rusia. Sebuah surat kabar independen Rusia mengatakan seorang pembantu keamanan pengusaha Yevgeny Prigozhin, yang telah didakwa di AS karena mencoba mengganggu pemilihan AS 2016, mengatakan mogul Rusia telah terlibat dalam serangan terhadap beberapa orang dan setidaknya satu pembunuhan. Novaya Gazeta pada hari Senin, 22 Oktober 2018 menerbitkan sebuah artikel yang mengutip seorang mantan narapidana yang bekerja untuk Prigozhin, Valery Amelchenko, yang mengatakan dia mengatur serangan terhadap lawan Prigozhin serta pembunuhan seorang blogger oposisi. Sementara baru-baru ini dia mengakui sebagai pendiri Grup Wagner, tentara bayaran kejam yang dilaporkan turut dikerahkan Rusia ke Ukraina.

“Kami tentu tertarik dengan proyek-proyek yang bisa menjadi substitusi impor,” sambung Vasilevskaya.

Saat pasukan Rusia mengalami kemunduran dalam perang di Ukraina, Prigozhin mengikuti jejak pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yang mengkritik keras para jenderal Rusia.

Baca juga: Ukraina: Serangan Presisi Hancurkan Pangkalan Paramiliter Rusia Grup Wagner

Grup Wagner didirikan pada 2014 untuk mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Setelah bertahun-tahun diselimuti kerahasiaan, Wagner saat ini telah mengambil peran yang semakin besar dalam kebijakan luar negeri Rusia dan invasi ke Ukraina.

Prighozin juga sudah melakukan serangkaian kunjungan ke seluruh sistem penjara Rusia.

Dia dikabarkan berusaha merekrut para tahanan guna menutupi kekurangan tentara Rusia di medan perang di Ukraina.

Wagner dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Mozambik.

Baca juga: Jerman Temukan Percakapan Terkait Insiden Bucha, Sebut Ada Petunjuk Keterlibatan Grup Wagner

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com