Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Brasil: 400 Ditangkap, Ingatkan Penyerbuan Capitol AS

Kompas.com - 09/01/2023, 10:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRASILIA, KOMPAS.comBrasil dilanda kerusuhan saat massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengamuk.

Mereka menyerbu Gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Brasil, Brasilia, pada Minggu (8/1/2023).

Penyerbuan tersebut selang sepekan setelah Luiz Inacio Lula da Silva, saingan Bolsonaro dalam pemilihan presiden (pilpres), dilantik menjadi Presiden Brasil.

Baca juga: Brasil Rusuh, Pendukung Bolsonaro Serang Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan

Ribuan massa pendukung Bolsonaro menolak kekalahan junjungan mereka dalam pilpres Brasil tahun lalu, sebagaimana dilansir Associated Press.

Polisi menangkap sedikitnya 400 orang setelah penyerbuan gedung-gedung pemerintahan oleh massa pendukung Bolsonaro, sebagaimana dilansir CNN.

Massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerang kendaraan lapis baja polisi setelah mereka menyerbu Istana Planalto di Brasilia, Brasil, Minggu (8/1/2023). AP PHOTO/ERALDO PERES Massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerang kendaraan lapis baja polisi setelah mereka menyerbu Istana Planalto di Brasilia, Brasil, Minggu (8/1/2023).

Gubernur Distrik Federal Ibaneis Rocha mengetwit bahwa mereka yang ditangkap harus membayar apa yang telah mereka perbuat.

“Kami terus bekerja untuk mengidentifikasi semua orang lain yang berpartisipasi dalam aksi teroris sore ini di Distrik Federal. Kami terus bekerja untuk memulihkan ketertiban,” ujar Rocha.

Brasilia adalah bagian dari Distrik Federal. Di sanalah letak Gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan.

Baca juga: Brasil Sambut Pemimpin Baru, Lula Bersumpah Lakukan Perubahan Drastis

Ingatkan penyerbuan Capitol Hill AS

Kerusuhan di Brasil mengingatkan akan penyerbuan Capitol Hill AS oleh massa pendukung mantan Presiden AS Donald Trump pada 6 Januari 2021.

Sebelum kerusuhan di Brasilia pecah, sejumlah analis politik sudah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa insiden seperti penyerbuan Capitol Hill mungkin terjadi di Brasil.

Bolsonaro sendiri kerap menyebarkan keraguan tentang keandalan sistem pemungutan suara elektronik Brasil, meski dia mengeklaim tanpa dasar.

“Otoritas Brasil memiliki waktu dua tahun untuk mempelajari pelajaran dari penyerbuann Capitol dan untuk mempersiapkan diri menghadapi hal serupa di Brasil,” kata Mauricio Santoro, profesor ilmu politik di State University of Rio de Janeiro.

Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan protes di depan Gedung US Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Hari pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden oleh Kongres di Gedung Capitol diwarnai penyerbuan massa pendukung Donald Trump dalam upaya menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.ANTARA FOTO/REUTERS/STEPHANIE KE Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan protes di depan Gedung US Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Hari pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden oleh Kongres di Gedung Capitol diwarnai penyerbuan massa pendukung Donald Trump dalam upaya menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.

Baca juga: Brasil Sambut Presiden Baru Sekaligus Lepas Raja Sepak Bolanya

“Pasukan keamanan lokal di Brasilia gagal secara sistematis untuk mencegah dan merespons aksi ekstremis di kota tersebut. Dan otoritas federal yang baru, seperti menteri kehakiman dan pertahanan, tidak dapat bertindak dengan tegas,” lanjut Santoro.

Berbeda dengan penyerbuan Capitol Hill AS, kemungkinan hanya sedikit pejabat yang bekerja di Gedung Kongres Brasil dan Mahkamah Agung pada Minggu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan di Twitter bahwa Washington mengutuk kerusuhan di Brasil.

Dia mengatakan bahwa menggunakan kekerasan untuk menyerang institusi demokrasi selalu tidak dapat diterima.

Baca juga: Ancaman Bom Jelang Pelantikan Presiden Brasil yang Baru, Peledak Ditemukan Dekat Lokasi Penobatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com