KRAMATORSK, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pihaknya menewaskan lebih dari 600 prajurit Ukraina dalam serangan rudal di beberapa gedung di Ukraina timur yang menampung pasukan Ukraina.
Kementerian tersebut menuturkan, gempuran di Kota Kramatorsk adalah serangan balas dendam atas serangan mematikan Ukraina awal tahun ini di Donetsk.
Namun, wartawan Reuters melaporkan bahwa serangan rudal Rusia meleset dari sasarannya dan tidak ada tanda-tanda korban.
Tim dari Reuters mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan Moskwa menampung pasukan Ukraina untuk sementara waktu.
Namun, tim Reuters melaporkan tidak ada asrama di timur Kota Kramatorsk yang terkena serangan atau mengalami rusak parah.
Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa ada pasukan yang pernah tinggal di sana dan tidak ada tanda-tanda mayat atau jejak darah.
Juru bicara militer Ukraina untuk wilayah timur, Serhiy Cherevatyi, menanggapi klaim serangan dari Rusia tersebut.
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Cabut Kewarganegaraan 15 Pastor, Sebut Zelensky Penganut Setanisme
Cherevatyi menuturkan, klaim Moskwa soal serangan yang menimbulkan banyak korban tersebut hanyalah upaya Kementerian Pertahanan Rusia untuk menunjukkan bahwa pihaknya sudah menanggapi serangan Ukraina baru-baru ini terhadap tentara Rusia.
“Ini adalah operasi informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia,” kata Cherevatyi kepada Suspilne News.
Pihak berwenang di Kyiv tidak segera berkomentar. Wali Kota Kramatorsk sebelumnya menginformasikan tidak ada korban jiwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.