Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Intel Pakistan Ditembak Mati di Pinggir Jalan, Dikenal Sering Tangkap Anggota Kelompok Bersenjata

Kompas.com - 04/01/2023, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Dua petugas dinas intelijen Pakistan ditembak mati oleh pria bersenjata di pinggir jalan.

Kedua intel tersebut ditembak mati di luar sebuah restoran pinggir jalan di timur Pakistan, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (4/1/2023).

Murtaza Bhatti, seorang perwira polisi senior di Distrik Khanewal, Provinsi Punjab, mengatakan bahwa pembunuhan itu terjadi pada Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Pakistan, 1 Polisi Tewas

Bhatti menuturkan, pembunuhan tersebut ketika kedua intel sedang memarkirkan kendaraan mereka.

Al Jazeera melaporkan, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan kedua intel tersebut.

Keduanya dilaporkan sering menangkap anggota Tehreek-e-Taliban Pakistan dan kelompok bersenjata lainnya.

Mereka juga dikenal karena keahliannya dalam menyelidiki dan memecahkan kasus-kasus rumit, termasuk serangan senjata dan bom di Pakistan.

Baca juga: Pasukan Pakistan Gelar Operasi Pembebasan Sandera dari Taliban

Sejumlah pejabat mengatakan, salah satu intel yang tewas adalah Direktur Departemen Kontraterorisme di Provinsi Punjab.

Dia memainkan peran kunci dalam menangkap anggota Tehreek-e-Taliban Pakistan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Tehreek-e-Taliban Pakistan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah secara sepihak mengakhiri gencatan senjata dengan Pemerintah Pakistan pada November 2022.

Tehreek-e-Taliban Pakistan terpisah dengan Taliban Afghanistan, namun keduanya bersekutu.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan pada Senin (3/1/2023) bahwa gelombang serangan teroris baru-baru ini di Pakistan berasal dari Taliban Pakistan yang bersembunyi di Afghanistan.

Baca juga: Riset Baru: Pakistan Paling Terekspos Pengaruh China, Indonesia Nomor Berapa?

Dia meminta penguasa Taliban Afghanistan untuk menghentikan para milisi kelompok tersebut memanfaatkan tanah mereka untuk menyerang di Pakistan.

Pada Selasa, Juru Bicara Taliban Afghanistan Zabihullah Mujahid mengatakan, Kabul menginginkan hubungan baik dengan semua negara tetangganya, termasuk Pakistan.

Namun, dia juga meminta Islamabad menahan diri untuk tidak membuat pernyataan provokatif yang bisa menimbulkan ketidakpercayaan.

“Emirat Islam Afghanistan menghargai perdamaian dan stabilitas di negaranya, menginginkan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan dan melanjutkan upayanya dengan cara ini,” kata Mujahid.

Dia menambahkan, Taliban mencoba yang terbaik untuk memastikan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan untuk melawan Pakistan atau negara lain.

Baca juga: Pengebom Bunuh Diri Serang Polisi Pengawal Tim Vaksinasi Polio Pakistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com