Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Drone Pembunuh Rusia Dipasok Jaringan Logistik Antarbenua, AS Terlibat?

Kompas.com - 16/12/2022, 08:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWAKOMPAS.com - Ratusan drone Rusia melayang-layang di atas medan perang Ukraina ternyata terkait dengan rantai pasokan yang tak terduga.

The "Sea Eagle" Orlan 10 UAV adalah pembunuh yang relatif berteknologi rendah dan murah, tetapi drone ini telah mengarahkan hingga 20.000 peluru artileri setiap hari ke Ukraina pada tahun 2022, menewaskan hingga 100 tentara per hari.

Investigasi oleh Reuters dan iStories, outlet media Rusia, bekerja sama dengan Royal United Services Institute, sebuah wadah pemikir pertahanan di London, telah menemukan jalur logistik drone itu.

Baca juga: Rusia Bersiap Perang Jangka Panjang di Ukraina, Latih Divisi Baru di Belarus

Jalur itu menjangkau seluruh dunia dan berakhir di jalur produksi Orlan, Pusat Teknologi Khusus di Petersburg, Rusia.

Berdasarkan pengajuan bea cukai Rusia dan catatan bank, penyelidikan menandai pertama kalinya bahwa rute pasokan untuk teknologi Amerika itu telah dilacak sampai ke pabrikan Rusia, yang sistem senjatanya digunakan di Ukraina.

Pusat Teknologi Khusus, yang pernah membuat berbagai gadget pengawasan untuk Pemerintah Rusia dan sekarang berfokus pada drone untuk militer, pertama kali menjadi sasaran sanksi AS setelah presiden Barack Obama mengatakan mereka telah bekerja sama dengan intelijen militer Rusia untuk mencoba mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2022.

Sanksi, yang mulai berlaku pada tahun 2017, melarang warga negara atau penduduk Amerika atau perusahaan AS untuk memasok apa pun, termasuk Pusat Teknologi Khusus.

Baca juga: Rusia: Tidak Ada Gencatan Senjata di Ukraina saat Natal

Pada Maret tahun ini, Pemerintah AS memperketat pembatasan tersebut dengan memblokir semua penjualan produk Amerika apa pun untuk pengguna militer mana pun, dan secara efektif memblokir semua penjualan barang-barang berteknologi tinggi ke Rusia, seperti microchip, peralatan komunikasi, dan navigasi.

Namun, tidak ada yang menghentikan produksi drone Orlan.

Pusat Teknologi Khusus tidak menanggapi permintaan komentar tertulis. Akan tetapi, seorang ilmuwan top, yang juga merupakan pemegang saham utama, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa perusahaan sedang mengalami permintaan tinggi untuk drone-nya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-294 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Tolak Gencatan Senjata, Dampak Sanksi Minyak Hantam Rusia

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang dampak sanksi dan hubungannya dengan Pusat Teknologi Khusus.

Departemen Perdagangan AS, yang memberlakukan kontrol pada ekspor teknologi AS, tidak mau mengomentari pengetahuannya tentang Pusat Teknologi Khusus, atau komponen AS yang memasok program pesawat tak berawak Rusia.

Baca juga: Ekspor Minyak Rusia Naik, tapi Pendapatan Moskwa Justru Turun

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, juru bicara Perdagangan mengatakan, departemen tidak dapat mengomentari ada atau tidaknya investigasi.

Juru bicara itu menambahkan, "Kami tidak akan ragu untuk menggunakan semua alat yang kami miliki untuk menghalangi upaya mereka yang berusaha mendukung mesin perang Putin."

Di antara pemasok terpenting untuk program drone Rusia adalah eksportir yang berbasis di Hong Kong, Asia Pacific Links Ltd, yang menurut catatan bea cukai dan keuangan Rusia, menyediakan jutaan dollar dalam bentuk suku cadang, meskipun tidak pernah secara langsung. Banyak bagiannya adalah microchip dari pabrikan AS.

Ekspor Asia Pasifik ke Rusia sebagian besar dikirim ke satu importir di St Petersburg yang memiliki hubungan dekat dengan Pusat Teknologi Khusus, menurut catatan bea cukai tersebut.

Baca juga: Pesawat Pengebom Rusia Berpatroli di Atas Laut Jepang, Ada Apa?

Perusahaan impor, SMT iLogic, berbagi alamat dengan pembuat drone dan memiliki banyak koneksi lainnya.

Pemilik Asia Pasific Links, Anton Trofimov, adalah seorang ekspatriat Rusia yang lulus dari universitas China dan memiliki kepentingan bisnis lain di China serta sebuah perusahaan di Toronto, Kanada, menurut profil LinkedIn-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com