Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Tidak Ada Gencatan Senjata di Ukraina saat Natal

Kompas.com - 15/12/2022, 17:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.comRusia mengesampingkan gencatan senjata saat Natal ketika perang di Ukraina memasuki bulan kesepuluh sejak dimulai pada Februari.

Moskwa juga menolak seruan Kyiv untuk mulai menarik pasukannya dari Ukraina sebelum Natal, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (15/12/2022).

Rusia dan Ukraina saat ini tidak terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri pertempuran yang masih berkecamuk.

Baca juga: Kanselir Jerman: Pembunuhan Brutal Putin di Ukraina Harus Diakhiri

Pada Rabu (14/12/2022), Kyiv mendapat serangan drone skala besar. Dua gedung pemerintahan terkena serangan.

Akan tetapi, sebagian besar drone tersebut berhasil dijatuhkan sistem pertahanan udara. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan, sebanyak 13 drone berhasil ditembak jatuh.

Di salah satu distrik di Kyiv, para penduduk mengaku mendengar deru mesin drone Shahed Iran diikuti oleh ledakan kuat di sebuah gedung di sebelah rumah mereka.

Puluhan ribu orang telah terbunuh, jutaan lainnya mengungsi, dan kota-kota menjadi puing-puing sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Rencana Kirim Rudal Pertahanan Udara Patriot Ke Ukraina Makin Matang, Ini Alasan AS Berubah Pikiran

“Tidak ada ketenangan di garis depan,” kata Zelensky dalam pidato videonya Rabu malam.

Dia menggambarkan penghancuran kota-kota di timur oleh Rusia dengan artileri membuat wilayah tersebut bak reruntuhan dan kawah kosong.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab pertanyaan wartawan mengenai gencatan senjata Natal.

“Tidak, tidak ada tawaran seperti itu yang diterima dari siapa pun. Topik ini tidak ada dalam agenda,” ucap Peskov.

Sebelumnya, Zelensky menyampaikan bahwa pasukan Rusia harus mulai mundur menjelang Natal sebagai langkah untuk mengakhiri konflik.

Baca juga: Pasukan Ukraina Ledakkan Jembatan Utama di Dekat Melitopol, Persiapan Serangan Balik Baru?

Akan tetapi, Moskwa menolak proposal tersebut, dengan mengatakan Ukraina harus menerima hilangnya wilayah ke Rusia sebelum kemajuan dapat dicapai.

“Mengingat apa yang kita lihat di udara dan di darat di Ukraina, sulit untuk menyimpulkan bahwa perang ini akan berakhir pada akhir tahun,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby menanggapi pertanyaan tentang upaya perdamaian.

Dalam langkah yang secara signifikan akan meningkatkan pertahanan udara Ukraina, para pejabat AS mengatakan kepada Reuters pekan ini bahwa keputusan untuk menyediakan sistem rudal Patriot kepada militer Ukraina.

Kremlin mengatakan sistem rudal Patriot AS akan menjadi target yang sah dan memperingatkan bahwa Washington semakin dalam masuk ke dalam konflik di Ukraina.

Baca juga: Rusia Disebut Akan Menang Perang di Ukraina jika Pakai Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com