Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen China Suap Kolonel Taiwan untuk Menyerah jika Perang Dimulai

Kompas.com - 23/11/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

 

TAIPEI, KOMPAS.com – Jaksa di Taiwan mendakwa seorang perwira militer senior dengan korupsi dan merugikan keamanan negara.

Perwira berpangkat koloner tersebut didakwa menerima suap dari seorang agen China untuk bertindak sebagai mata-mata.

Dilansir dari CNN, Selasa (22/11/2022), kolonel tersebut bahkan disebur menandatangani surat yang berjanji untuk menyerah ke Beijing jika terjadi invasi.

Baca juga: Panda Raksasa yang Diberikan ke Taiwan oleh China Mati Setelah Menderita Kejang

Kantor Kejaksaan Kota Kaohsiung menyebut nama kolonel itu sebagai Hsiang Te-en.

Taiwan berupaya melawan kampanye spionase Beijing untuk melemahkan angkatan bersenjata Taiwan dan menabur perbedaan pendapat di dalam pasukan.

China selalu memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Kantor Kejaksaan Kota Kaohsiung mengatakan, mereka berupaya menjatuhkan hukuman 12 tahun untuk Hsiang.

Baca juga: Xi dan Kishida Bertemu di Sela KTT APEC Thailand Saat Ketegangan Meningkat soal Taiwan

Hsiang selama empat tahun terakhir disebut menerima suap 560.000 dollar Taiwan (Rp 281 juta) dari seorang agen China yang juga seorang pensiunan perwira Taiwan.

Agen itu membujuk Hsiang, yang sudah berniat pensiun, untuk tetap bertugas sehingga dia bisa terus naik pangkat secara bertahap dan bertindak sebagai mata-mata.

Hsiang menandatangani surat untuk berjanji bahwa dia akan menyerah jika terjadi perang dengan China, tambah Kantor Kejaksaan Kota Kaohsiung.

Kantor Urusan Taiwan China tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Biden dan Xi Tak Sepaham soal Taiwan, tetapi Siap Atasi Perbedaan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Hsiang diduga melanggar undang-undang keamanan nasional dan anti-korupsi.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dalam penyelidikan.

“Kasus ini menyoroti bahwa komunis China telah menjadi ancaman serius terhadap kami dalam hal penyusupan, perekrutan, pengumpulan informasi intelijen, dan pencurian rahasia,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat pendidikan kontra-intelijen untuk perwira dan tentara serta memperdalam penyelidikan keamanan.

Baca juga: Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping di Bali dan Upaya Menghindari Konflik di Selat Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com