Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Menu Makan Malam yang Disuguhkan untuk Delegasi KTT G20 di Bali

Kompas.com - 16/11/2022, 08:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com – Ada beragam makanan yang disajikan Indonesia untuk menu makan malam delegasi KTT G20 di Bali pada Selasa (15/11/2022).

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo menjamu langsung santap malam para pemimpin negara-negara G20, organisasi internasional, dan undangan lainnya yang diadakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Jamuan ini digelar sebagai bagian dari acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Baca juga: Biden Tak Ikut Gala Dinner KTT G20, Pejabat AS Ungkap Alasannya

Presiden dan Ibu Iriana yang tampak serasi menggunakan pakaian adat Bali, tiba di GWK sekitar pukul 19.00 Wita.

Presiden dan Ibu Iriana kemudian menyambut kedatangan para tamu seraya berfoto bersama dengan latar Patung Garuda Wisnu Kencana.

Presiden selaku tuan rumah menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pemimpin negara G20 serta lembaga internasional di GWK.

"Para pemimpin negara-negara G20, undangan, organisasi internasional, hadirin sekalian, terima kasih atas kehadirannya di Garuda Wisnu Kencana," ucap Presiden dalam sambutannya sebelum memulai jamuan makan malam.

Presiden Jokowi juga sempat menjelaskan makna Patung Garuda Wisnu Kencana kepada para tamu undangan yang hadir.

Menurut Presiden, makna patung GWK selaras dengan tugas yang diemban para pemimpin terhadap dunia dan kemanusiaan.

"Dalam mitologi Bali, patung ini menggambarkan cinta, tanggung jawab, keberanian, dan pengabdian. Ini adalah tugas kita terhadap dunia dan kemanusiaan," tutur Presiden.

Baca juga: Dari Bali, Sejumlah Pemimpin Negara Nyatakan Dukungan ke Polandia setelah Dihantam Rudal Rusia

Menu makan malam KTT G20

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo menjamu santap malam para pemimpin negara-negara G20, organisasi internasional, dan undangan lainnya di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Selasa, 15 November 2022. Jamuan ini digelar sebagai bagian dari acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo menjamu santap malam para pemimpin negara-negara G20, organisasi internasional, dan undangan lainnya di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Selasa, 15 November 2022. Jamuan ini digelar sebagai bagian dari acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Presiden Jokowi kemudian mempersilakan para tamu undangan untuk menyantap hidangan yang telah disiapkan dan berharap hidangan tersebut sesuai dengan selera para tamu undangan.

"Silakan menikmati hidangan yang telah kami siapkan untuk Anda. Saya harap tidak terlalu pedas untuk Yang Mulia," ucap Presiden, sebagaimana dikutip dari rilis yang dibuat Tim Komunikasi dan Media G20.

Pada santap malam KTT G20 kali ini, para undangan disebutkan, disuguhi beragam makanan dari berbagai daerah yaitu Bali, Jawa, Sulawesi Utara, Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Utara, hingga Aceh.

Sebagai makanan pembuka (appetizer), para pemimpin G20 menikmati sajian "Aneka Ratna Mutumanikam" (diversity in one) yang terdiri atas mangga, rumput laut, salad dengan bumbu rujak Bali, hingga perkedel jagung daging rajungan Manado.

Baca juga: Polandia Konfirmasi Rudal yang Hantam Wilayahnya Buatan Rusia, Zelensky Ucapkan Belasungkawa

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com