Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Luncurkan Serangan Rudal dan Drone Mematikan ke Kelompok Kurdi di Irak

Kompas.com - 15/11/2022, 14:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

ARBIL, KOMPAS.com - Iran meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) lintas batas ke kelompok oposisi Kurdi yang berbasis di Irak yang dituduh memicu kerusuhan di dalam negeri.

Iran telah diguncang protes hampir dua bulan terakhir, yang dipicu oleh kematian wanita Kurdi-Iran Mahsa Amini (22 tahun), setelah dia ditangkap oleh polisi moral terkenal karena diduga melanggar aturan berpakaian untuk wanita.

Teheran menuduh kelompok oposisi Kurdi-Iran, yang berbasis di Irak utara, memicu "kerusuhan".

Baca juga: Iran Umumkan Hukuman Mati Pertama Terkait Protes Kematian Mahsa Amini

Iran telah melancarkan serangan pada akhir September yang menewaskan lebih dari selusin orang di wilayah otonomi Kurdistan Irak.

Dalam serangan Senin (14/11/2022), "lima rudal Iran menargetkan sebuah bangunan yang digunakan oleh Partai Demokrat Kurdistan Iran", Wali Kota Koysanjaq di Kurdistan Irak, Tariq al-Haidari, mengatakan kepada AFP dilansir pada Selasa (15/11/2022).

Kementerian kesehatan wilayah itu mengatakan "satu orang tewas dan delapan terluka. Mereka adalah orang Kurdi Iran."

Gumpalan asap hitam mengepul ke langit setelah serangan, dalam video yang dibagikan di media sosial dari wilayah pegunungan Kurdistan.

Empat serangan pesawat tak berawak lainnya menargetkan pangkalan Partai Komunis Iran dan kelompok nasionalis Kurdi Iran Komala di wilayah Zrgoiz Irak, kata Atta Seqzi, seorang pemimpin Komala.

Kelompok-kelompok itu telah "diperingatkan akan segera terjadi serangan" dan mengevakuasi lokasi, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka "tidak menderita kehilangan nyawa atau cedera".

Baca juga: Demonstran di Iran Terancam Hukuman Mati karena Bakar Ban

Kemudian pada Senin (15/11/2022) Kementerian Luar Negeri Irak "mengutuk dengan sangat keras" serangan yang, katanya, "melanggar kedaulatan Irak."

Di Iran, seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Jenderal Mohammad Taqi Osanlou, menegaskan bahwa "kami menyerang target yang terletak di sepanjang perbatasan dan 80 kilometer dari perbatasan" dengan rudal dan pesawat tak berawak.

Dia menuduh bahwa mereka yang ditargetkan "adalah teroris yang telah aktif dalam kerusuhan beberapa bulan terakhir ini".

Berbicara di televisi pemerintah, Osanlou memperingatkan serangan lebih lanjut, kecuali jika otoritas Kurdi Irak mengusir kelompok Kurdi Iran.

Dia mengklaim bahwa "kami telah meminta agar pemerintah lokal campur tangan, tetapi tidak melakukan apa-apa".

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Iran berpendapat bahwa tindakan militer lintas batas terbaru diperlukan untuk "menjaga keamanan" wilayah Iran.

Baca juga: Menetap 18 Tahun di Bandara dan Menginspirai Film “The Terminal”, Pria Iran Meninggal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com