Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Dewan Eropa Akui KTT G20 Indonesia Paling Berat

Kompas.com - 15/11/2022, 08:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Selasa (15/11/2022) mengakui, perhelatan KTT G20 2022 tidaklah mudah, apalagi bagi pemegang presidensi saat ini yaitu Indonesia.

Michel menuturkan, KTT G20 Bali adalah yang paling berat dalam sejarah. Pasalnya, Rusia sebagai salah satu anggota G20 terang-terangan menyerang Ukraina.

Hal tersebut membuat jalinan persahabatan dalam G20 menjadi retak. Apalagi, Michel menegaskan bahwa Rusia adalah anggota Dewan Tetap Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Saat Presiden Jokowi Tak Terduga Tiba-tiba Sambangi Media Center KTT G20...

“Ini adalah G20 paling berat dalam sejarah. Saya sampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kepemimpina yang bijak,” tutur Michel dalam konferensi pers di Media Center G20, Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali.

Michel melanjutkan, perhetalan G20 2022 berbeda dengan tahun lalu di Italia yang berlangsung lebih hangat, karena invasi Rusia ke Ukraina belum terjadi.

Ditanya soal foto bersama seperti KTT G20 tahun-tahun sebelumnya, Michel menjawab itu bukan wewenangnya untuk menjawab.

Kemudian, terkait komunike final bersama antara kepala negara, Michel mengakui bahwa saat ini situasinya memang tidak mudah.

Kendati demikian, sejumlah komunike di tingkat sherpa sudah ada. Michel mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan pencapaian yang tinggi.

“Komunike di level sherpa positif. Ini perlu dikonfirmasi ke tingkat pemimpin tertinggi,” papar Michel.

Baca juga: Jelang KTT G20: 5 Poin Utama Pertemuan Biden dan Xi Jinping di Bali

Pada Senin (14/11/2022), Presiden Jokowi mengatakan kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen bahwa Presidensi G20 saat ini memang yang terberat dalam sejarah.

Meski begitu, Jokowi meyakini semua halangan bisa diatasi bersama, sebagaimana dikutip dari tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam rilis yang diterima KOMPAS.com dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi turut meminta Komisi Eropa dan G7 untuk memberikan dukungan serta fleksibilitas agar KTT G20 2022 bisa menghasilkan deklarasi.

“Saya ingin hasil kerja konkret G20 yang ditunggu dunia tetap dapat dihasilkan. Sekali lagi dukungan Yang Mulia akan sangat dihargai,” ucap Jokowi kepada von der Leyen.

Von der Leyen mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20 yang terus berupaya merumuskan solusi bersama terhadap krisis global.

Baca juga: G20: Daftar Negara, Sejarah Singkat, dan Presidensi Tiap Tahun

Di KTT G20, Indonesia dipandang sebagai mitra terpercaya dalam berbagai isu strategis termasuk energi terbarukan dan keamanan pangan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com