Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Kanada Tuduh China Mengintervensi Pemilu Secara Agresif, Sorot Temuan Dana ke Kandidat

Kompas.com - 08/11/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau menuduh China mengintervensi pemilu (pemilihan umum) Kanada secara agresif, dengan mempermainkan demokrasi dan menargetkan institusi negara itu.

Tuduhan tersebut muncul bersamaan dengan laporan media lokal bahwa intelijen Kanada mengidentifikasi adanya "jaringan rahasia" kandidat yang didukung Beijing, pada pemilihan baru-baru ini.

Diketahui menurut laporan para pejabat kepada Trudeau, setidaknya 11 kandidat didukung oleh China dalam pemilihan federal 2019.

Baca juga: Kanada Selidiki Kantor Polisi Ilegal China di Toronto

Media lokal Global News mengutip pejabat intelijen, yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Beijing mengarahkan dana kepada para kandidat dan agen China bertindak sebagai penasihat kampanye untuk banyak kandidat.

Dalam satu kasus, pendanaan sebesar 250.000 dollar Kanada (Rp 2,8 miliar) dialirkan ke kantor anggota parlemen provinsi yang berbasis di Ontario.

Menurut outlet tersebut, operasi itu diatur dari konsulat China di Toronto dan berusaha menempatkan agen Beijing di dalam kantor anggota parlemen yang menjabat. Tujuannya agar bisa mempengaruhi kebijakan.

Upaya itu juga dilakukan untuk "mengasimilasi dan mempengaruhi" pejabat Kanada sebelumnya dalam upaya untuk mendapatkan pengaruh dalam lingkaran politik.

Upaya campur tangan itu diyakini menargetkan kedua partai politik besar - partai Liberal pimpinan Trudeau dan partai oposisi Konservatif. Namun, tidak jelas apakah operasi itu berhasil.

Baca juga: 15 Menteri Luar Negeri Perempuan Akan Bertemu di Kanada Bahas Demo Iran

Pejabat China di Kanada tidak menanggapi pertanyaan dari Global News tentang tuduhan tersebut.

"Kami telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memperkuat integritas proses pemilihan dan sistem kami, dan akan terus berinvestasi dalam perang melawan campur tangan pemilu, melawan campur tangan asing terhadap demokrasi dan institusi kami," kata Trudeau kepada wartawan pada Senin (7/11/2022) sebagaimana dilansir BBC.

“Sayangnya, kami melihat negara, aktor negara dari seluruh dunia, apakah itu China atau lainnya, terus memainkan permainan agresif dengan institusi kami, dengan demokrasi kami,” tambahnya.

Laporan itu muncul setelah pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan bahwa China membuka kantor "polisi" tidak resmi di Kanada.

Baca juga: Kanada Terapkan Larangan Masuk untuk Para Pemimpin Garda Revolusi Iran

Bulan lalu, Royal Canadian Mounted Police mengatakan sedang menyelidiki laporan "aktivitas kriminal, sehubungan dengan apa yang disebut 'kantor polisi'", yang juga telah dilaporkan di sejumlah negara Eropa.

Beberapa negara Uni Eropa, termasuk Irlandia dan Belanda, memerintahkan China untuk menutup pos polisi, yang dilaporkan digunakan untuk menekan penentang pemerintah agar kembali ke China dan menghadapi tuntutan pidana.

Media Belanda menemukan bukti bahwa apa yang disebut stasiun layanan luar negeri, yang diklaim untuk menyediakan layanan diplomatik, digunakan untuk mencoba membungkam para pembangkang China di Eropa.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com