OTTAWA, KOMPAS.com - Polisi federal Kanada pada Kamis (27/10/2022) menyelidiki laporan bahwa China mendirikan kantor polisi ilegal di negara Amerika Utara itu.
Beberapa media lokal, mengutip kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Spanyol yaitu Safeguard Defenders, pekan ini melaporkan bahwa kantor polisi di rumah tempat tinggal, bangunan komersial satu lantai, dan toko serba ada di Toronto termasuk di antara 54 pos kepolisian China di seluruh dunia.
China membantah tuduhan kegiatan ilegal di kantor polisi itu, dengan mengeklaim pos tersebut menyediakan layanan seperti perpanjangan SIM untuk warga negara China di luar negeri.
Baca juga: China Dirikan Kantor Polisi di Luar Negeri, Apa Tujuannya?
Dalam e-mail kepada AFP, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan kegiatan kriminal sehubungan dengan apa yang disebut kantor 'polisi'."
"RCMP menanggapi ancaman terhadap keamanan individu yang tinggal di Kanada dengan sangat serius dan menyadari bahwa negara asing mungkin berusaha mengintimidasi atau membahayakan komunitas atau individu di Kanada," tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Belanda juga meluncurkan penyelidikan serupa.
Menurut Safeguard Defenders, kantor polisi tersebut digunakan polisi China untuk melakukan operasi kepolisian di luar negeri dan menekan warga negara China agar kembali ke "Negeri Panda" untuk menghadapi tuntutan pidana.
Dalam laporan pada September 2022, LSM itu mengungkapkan bahwa kantor-kantor polisi China bertujuan jauh lebih jahat dan sepenuhnya ilegal daripada yang diakui Beijing, termasuk melacak dan mengejar target.
Dikatakan total 230.000 warga negara China dipulangkan ke China--sebagian besar dari negara-negara di Asia--melalui metode ini yang termasuk ancaman dan pelecehan kepada anggota keluarga di rumah atau langsung ke target di luar negeri, antara April 2021 hingga Juli 2022.
Dakwaan baru-baru ini di Amerika Serikat dalam kasus campur tangan asing terhadap tujuh warga negara China mencontohkan, seseorang yang dituduh melakukan penggelapan dan tinggal di Kanada pada 2018 ditekan untuk kembali ke China. Akhirnya, ia berangkat meskipun awalnya tidak ingin kembali.
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.