WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengamat antariksa dari Asia Timur hingga Amerika Utara akan disuguhi tontonan langka beaver blood moon atau gerhana bulan total pada Selasa (8/11/2022).
Dilansir dari Reuters, jika cuaca memungkinkan, saat Bumi, bulan, dan matahari sejajar, maka gerhana bulan total akan bisa diamati.
Fenomena ini adalah gerhana bulan total terakhir sampai tahun 2025.
Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 21 Juni, Begini Penampakannya di Negara-negara Lain
Gerhana bulan total terjadi ketika Bumi melemparkan bayangannya sepenuhnya di atas bulan purnama, menghalangi refleksi semua sinar matahari langsung dari bulan dan meredupkan warna bulan menjadi rona kemerahan.
Oleh karena itu ada istilah "bulan darah".
Ini hanya mungkin ketika orbit Bumi, bulan dan matahari sejajar sehingga bulan berada tepat di belakang Bumi.
Jika tidak, bulan lewat di atas atau di bawah bayangan Bumi karena orbitnya di sekitar Bumi biasanya miring relatif terhadap orbit Bumi terhadap matahari.
Baca juga: 3 Jenis Gerhana dalam Tata Surya: Matahari, Bulan, Bintang
Permukaan kemerahan bulan tidak sepenuhnya hilang dari pandangan, disebabkan oleh sinar matahari di sekitar tepi luar bayangan gerhana, atau umbra.
Umbra disaring dan dibiaskan saat melewati atmosfer bumi.
Tingkat kemerahan tergantung pada kondisi atmosfer yang bervariasi dengan tingkat polusi udara, badai debu, asap kebakaran dan bahkan abu vulkanik.
Baca juga: Blood Moon: Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia
Gerhana bulan total terjadi, rata-rata, sekitar sekali setiap setengah tahun, menurut NASA.
Tapi intervalnya bervariasi. Selasa ini akan menandai bulan darah kedua tahun ini, setelah satu di pertengahan Mei. Yang berikutnya diprediksi tidak akan sampai 14 Maret 2025.
Baca juga: NASA Gagal Lagi Luncurkan Roket Artemis 1 ke Bulan, Ini Sebabnya
Gerhana hari Selasa akan terlihat di Asia timur, Australia, Pasifik, dan Amerika Utara.
Pengamat di Asia dan Australia akan melihatnya dengan bulan terbit di malam hari, sementara pengamat di Amerika Utara akan melihatnya pada dini hari sebelum bulan terbenam.
Fenomena ini akan terlihat dengan mata telanjang di mana pun langit cerah di wilayah tersebut.
Baca juga: Artemis I, Misi Pembuka Jalan bagi Permukiman di Bulan
Seluruh gerhana akan terungkap selama hampir enam jam saat bulan secara bertahap bergerak ke bagian luar bumi yang lebih pucat atau penumbra, kemudian memasuki bagian dalam bumi yang lebih gelap, atau umbra, sebelum mencapai totalitas dan akhirnya muncul dari sisi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.