Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ancaman China, Taiwan Genjot Stok Energi, Bersiap Hadapi Krisis

Kompas.com - 24/10/2022, 11:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Taiwan menggenjot stok energi untuk meningkatkan ketahanan pulau itu jika terjadi krisis.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Ekonomi Taiwan Tseng Wen-Sheng, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (24/10/2022).

Strategi tersebut dilakukan Taiwan saat China meningkatkan tekanan militernya untuk menekan Taipei.

Baca juga: Rangkuman Kongres Partai Komunis China: Xi Jinping Amankan Masa Jabatan Ketiga, Masalah Taiwan dan Hongkong

China menggelar latihan besar-besaran di sekitar Taiwan pada Agustus setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei.

Beijing juga tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk reunifikasi dengan Taiwan.

Tseng mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa Pemerintah Taiwan meningkatkan stok gas alam dan batu bara.

Langkah itu merupakan salah satu upaya dari dorongan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk memperkuat ketahanan Taiwan jika terjadi keadaan darurat di tengah ketidakpastian pertumbuhan global, geopolitik, dan ekonomi.

Baca juga: Laksamana Senior AL AS Minta Amerika Siap-siap China Invasi Taiwan

"Ketika itu terjadi, kita harus mampu melakukan tekanan sampai tingkat tertentu," kata Tseng.

Tseng menyampaikan itu saat menjawab pertanyaan tentang prospek blokade China atau serangan terhadap Taiwan.

Taipei sangat bergantung terhadap pasokan energi dari asing karena mengimpor dari luar negeri sebesar 98 persen.

Tseng berujar, dengan membangun fasilitas penyimpanan baru di seluruh Taiwan, kementeriannya berencana meningkatkan stok gas alam menjadi lebih dari 20 hari pada 2030, naik dari level saat ini yakni 11 hari.

Baca juga: China Disebut Percepat Unifikasi dengan Taiwan, AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bareng Taipei

Tseng menambahkan, persediaan batu bara akan meningkat di tahun-tahun mendatang sedangkan stok minyak mentah akan berlanjut pada tingkat lebih dari 100 hari.

Dia menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut.

China selalu mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri. Akhir-akhir ini, Beijing meningkatkan tekanan militer dan politiknya terhadap pulau itu.

Taipei menolak klaim kedaulatan Beijing dan bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Baca juga: Xi Beri Isyarat Pertahankan Kebijakan Terkait Taiwan yang Dikecam AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com