WASHINGTON DC, KOMPAS.com – AS mempertimbangkan rencana memproduksi senjata bersama Taiwan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan Rupert Hammond-Chambers pada Rabu (19/10/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
Sejauh ini, AS sudah menyetujui penjualan senjata ke Taiwan sejak 2017 dengan nilai lebih dari 20 miliar dollar AS.
Baca juga: Menlu AS: China Berencana Percepat Unifikasi dengan Taiwan
Penjualan sejata tersebut terjadi di tengah meningkatnya ancaman militer China ke Taiwan, di mana Beijing selalu mengeklaim Taipei sebagai bagian dari wilayahnya.
Akan tetapi, Taiwan dan Kongres AS memperingatkan penundaan pengiriman karena sejumlah kesulitan akibat perang di Ukraina.
Hammond-Chambers mengatakan, saat ini sedang masuk tahap awal rencana produksi senjata AS dan Taiwan.
Namun, belum ditentukan senjata mana yang akan diproduksi bersama antara AS dan Taiwan.
Baca juga: Xi Beri Isyarat Pertahankan Kebijakan Terkait Taiwan yang Dikecam AS
Kemungkinan, pembuatan senjata bersama akan fokus pada penyediaan lebih banyak amunisi dan teknologi rudal yang sudah lama ada di Taiwan.
Hammond-Chambers memperingatkan bahwa langkah seperti itu membutuhkan produsen senjata mendapatkan lisensi produksi bersama dari Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Pertahanan AS.
Hammond-Chambers menambahkan, kemungkinan juga ada penolakan di dalam Pemerintah AS untuk mengeluarkan lisensi produksi bersama.
Penolakan bisa muncul karena kekhawatiran tentang persetujuan teknologi penting untuk platform asing.
Baca juga: Rangkuman Pernyataan Xi Jinping di Kongres Partai Komunis China: dari Taiwan hingga Perang Dingin
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Washington sedang mencari semua opsi untuk memastikan transfer kemampuan pertahanan secara cepat ke Taiwan.
“Penyediaan persenjataan pertahanan dengan cepat ke Taiwan dan dukungan AS melalui Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung sangat penting untuk keamanan Taiwan,” kata juru bicara tersebut.
“Kami akan terus bekerja dengan industri untuk mendukung tujuan itu,” sambungnya.
Kabar tentang rencana produksi senjata AS dan Taiwan muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berpidato kepada sebuah forum di Universitas Stanford pada Senin (17/10/2022).
Baca juga: Xi Jinping Bersumpah China Akan Tetap Rebut Taiwan, Mungkin dengan Kekuatan