Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan India Setop Produksi Sirup Obat Batuk Setelah Kematian Puluhan Anak di Gambia

Kompas.com - 18/10/2022, 13:29 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Para pejabat kesehatan India telah memerintahkan perusahaan produsen obat batuk sirup menghentikan produksi setelah dikaitkan dengan kematian puluhan anak di Gambia

Maiden Pharmaceuticals melanggar sejumlah aturan “di berbagai aktivitas manufaktur dan uji coba,” sebut badan regulator India. 

Konsekuensinya, aparat India menyatakan telah menangguhkan semua kegiatan manufaktur perusahaan yang berbasis di New Delhi tersebut.  

Baca juga: 66 Anak-anak Meninggal di Gambia Diduga Terkait Penggunaan Obat Batuk Buatan India

Hal ini dilakukan karena “keseriusan pelanggaran yang ditemukan dalam investigasi dan potensi risikonya pada kualitas, keamanan, dan keampuhan obat yang diproduksi”. 

Maiden tidak langsung menanggapi permintaan BBC untuk wawancara.

Anggota Palang Merah Gambia memeriksa karung-karung berisi obat batuk yang dikumpulkan.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Anggota Palang Merah Gambia memeriksa karung-karung berisi obat batuk yang dikumpulkan.
Pekan lalu, perusahaan tersebut menyatakan “terkejut mendengar laporan-laporan media terkait kematian dan sangat bersedih oleh insiden ini”. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis peringatan kepada seluruh dunia atas bahaya yang bisa ditimbulkan empat obat batuk sirup yang diproduksi Maiden.  

Obat-obat itu, menurut WHO, boleh jadi terkait dengan penyakit gangguan ginjal akut dan kematian puluhan anak pada bulan Juli, Agustus, dan September. 

 Baca juga: Sirup Obat Batuk Buatan India Diduga Picu Kematian 66 Anak di Gambia

WHO juga memperingatkan produk-produk Maiden “bisa saja didistribusikan melalui pasar informal ke negara-negara dan wilayah lain” di samping Gambia. 

Obat-obat yang dimaksud mencakup Promethazine Oral Solution, obat batuk sirup bayi Kofexmalin, obat batuk sirup Makoff, dan obat demam sirup Magrip N.  

Kepolisian Gambia kini sedang menyelidiki penyebab kematian puluhan anak di negara tersebut. Presiden Gambia, Adama Barrow, menegaskan aparat akan menyelidiki semua hal “tanpa terkecuali”.  

Dalam laporan sementara yang dirilis pada Selasa (11/10/2022), kepolisian Gambia menyatakan obat batuk sirup buatan India diimpor oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. 

Laporan itu menyebutkan, mayoritas dari 50.000 botol obat sirup yang terkontaminasi telah disita.

Baca juga: Obat dari India Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut di Gambia, Apakah Beredar di Indonesia?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com