Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Mobilisasi Parsial Rusia di Moskwa Ditutup, Kuota Tentara Terpenuhi

Kompas.com - 17/10/2022, 20:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kantor mobilisasi parsial Rusia di Moskwa ditutup mulai Senin (17/10/2022), karena kuota perekrutan tentara cadangan untuk berperang di Ukraina telah dipenuhi di ibu kota tersebut.

"Titik kumpul untuk orang-orang yang dimobilisasi akan ditutup pada 17 Oktober 2022, pukul 14.00, 11.00 GMT," kata Wali Kota Moskwa yaitu Sergei Sobyanin di situsnya dikutip dari kantor berita AFP.

Dia menambahkan, tugas mobilisasi parsial--yang diumumkan lebih dari sebulan lalu--sudah selesai sepenuhnya di kotanya.

Baca juga: Cerita Ibu Desertir Rusia, Ungkap Detik-detik Anaknya Kabur dari Mobilisasi Parsial

Sobyanin juga menyatakan, sisa tentara yang dipanggil ke Moskwa tidak diperlukan lagi, tetapi tidak mengungkapkan berapa banyak warga Moskwa yang dipanggil.

Pengumuman wali kota muncul tiga hari setelah Presiden Vladimir Putin berjanji menyelesaikan mobilisasi parsialnya dalam waktu dua minggu.

Putin mengeklaim, 222.000 orang dari target 300.000 telah dikerahkan.

Panggilan mobilisasi parsial Rusia yang diumumkan Putin pada 21 September 2022 menyebabkan eksodus orang Rusia.

Moskwa, yang secara tradisional menyumbang tentara jauh lebih sedikit daripada wilayah-wilayah Rusia yang lebih miskin dan terpencil, adalah yang pertama mengakhiri pendaftaran mobilisasi ini.

Baca juga:

Sobyanin melanjutkan, panggilan ini merupakan ujian besar bagi ribuan keluarga Moskwa dan ia berterima kasih kepada para warga ibu kota Rusia atas kesadaran bertugas dan patriotisme mereka.

Dia berharap orang-orang Moskwa yang dimobilisasi bernasib baik di medan perang, dan mereka kembali ke ibu kota hidup-hidup.

"Kami semua khawatir tentang nasib Anda, kesulitan dan bahaya yang ada di depan Anda, dan yang sudah Anda hadapi," katanya.

"Kami berharap dan berdoa agar Anda kembali hidup dan sehat (dan) Anda kembali dengan kemenangan setelah mempertahankan keamanan serta kemerdekaan negara kami."

Sobyanin berjanji pihak berwenang akan mengurus keluarga orang-orang yang dipanggil.

Dia juga bersumpah untuk meningkatkan taraf hidup di unit militer, setelah ada laporan kondisi mengerikan di kamp pelatihan tentara Rusia yang menyebabkan ketidakpuasan.

Baca juga: Pejabat PBB: Rusia Berikan Viagra ke Tentara untuk Perkosa Wanita dan Pria Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com