Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Penembakan Shinzo Abe, Gereja Unifikasi Diselediki

Kompas.com - 17/10/2022, 10:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com – Kasus penembakan Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, memasuki babak baru.

PM Jepang Fumio Kishida pada Senin (17/10/2022) memerintahkan penyelidikan oleh pemerintah terhadap Gereja Unifikasi.

Kelompok tersebut menjadi sorotan karena pria yang dituduh membunuh Shinzo Abe dilaporkan dimotivasi oleh kebencian terhadap Gereja.

Baca juga: Pasca-Pembunuhan Shinzo Abe, Dukungan untuk PM Jepang Fumio Kishida Merosot ke Titik Terendah

Gereja Unifikasi dituduh menekan anggotanya untuk memberikan sumbangan yang besar.

Gereja Unifikasi secara resmi dikenal sebagai Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia.

Sekte ini didirikan di Korea Selatan oleh Sun Myung Moon dan anggotanya terkadang disebut "Moonies".

Gereja Unifikasi telah membantah melakukan kesalahan, tetapi beberapa mantan anggota silih berganti telah go public mengungkapkan kritik terhadap praktiknya.

“PM Kishida menginstruksikan saya untuk menggunakan hak kami menyelidiki Gereja Unifikasi," kata Keiko Nagaoka, Menteri Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, kepada wartawan.

"Saya akan segera mulai (penyelidikan Gereja Unifikasi)," kata dia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Saat Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe Dihadiri Pendukung dan Penentang...

Kishida diperkirakan akan berbicara tentang masalah ini pada Senin malam.

Media lokal Jepang melaporkan penyelidikan akan memeriksa apakah gereja Unifikasi telah merugikan kesejahteraan publik atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan statusnya sebagai kelompok agama atau tidak.

Penyelidikan dapat mengarah pada perintah pembubaran di bawah undang-undang perusahaan keagamaan di Jepang, yang akan membuat gereja kehilangan statusnya sebagai organisasi keagamaan bebas pajak, meskipun masih dapat terus beroperasi.

Hanya dua kelompok agama di Jepang yang pernah menerima perintah seperti itu. Salah satunya adalah sekte Aum Shinrikyo yang melakukan serangan sarin pada 1995 di metro Tokyo. Satunya, adalah kelompok yang menipu anggota.

Tetapi, Pemerintah Jepang dilaporkan ragu-ragu tentang kemungkinan mengeluarkan perintah seperti itu kepada Gereja Unifikasi karena masalah kebebasan beragama.

Baca juga: Pemakaman Shinzo Abe Lebih Mahal daripada Ratu Elizabeth II

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com