Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalih Lindungi Perbatasan, 9.000 Tentara Rusia Tiba di Belarus

Kompas.com - 17/10/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MINSK, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan, hanya ada kurang dari 9.000 tentara Rusia yang dikerahkan ke Belarus.

Pengerahan tentara Rusia ke Belarus itu disebut sebagai bagian dari "pengelompokan regional" pasukan untuk melindungi perbatasannya.

Kepala Departemen Kerja Sama Militer Internasional Kementerian Pertahanan Belarus Valeriy Revenko mengatakan di Twitter, tentara Rusia mulai tiba.

Baca juga: Tentara Rusia Tiba di Belarus untuk Masuk Pasukan Gabungan

“Kereta pasukan pertama dengan prajurit Rusia yang merupakan bagian dari (pengelompokan regional) mulai tiba di Belarus,” tulis Revenko.

“Relokasi akan memakan waktu beberapa hari. Jumlah totalnya akan sedikit kurang dari 9.000 orang,” sambung Revenku, sebagaimana dilansir Reuters.

Dia menambahkan, informasi lebih lanjut akan diberikan pada briefing atase militer.

Pekan lalu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan bahwa pasukannya akan dikerahkan dengan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Belarus Bela Sekutunya: Jangan Pojokkan Rusia, Dia Punya Nuklir

Lukashenko menuturkan, dia menempatkan Belarus dalam keadaan siaga terorisme yang meningkat karena ketegangan di perbatasannya.

Dia mengaitkan langkah itu dengan pengerahan pasukan Belarus bergabung dengan pasukan Rusia di dekat perbatasan selatan Belarus dengan Ukraina.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, saat Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina, Belarus mengizinkan Moskwa menggunakan wilayahnya sebagai salah satu landasan untuk menyerang Kyiv.

Baca juga: Belarus Umumkan Pengerahan Pasukan Militer Gabungan dengan Rusia, Tuduh Ukraina Rencanakan Serangan

Keputusan terbaru Lukashenko untuk mengerahkan pasukannya ke perbatasan menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan Barat bahwa sang presiden mungkin mengirim pasukannya mendukung upaya perang Rusia.

Analis politik mengatakan, langkah tersebut sebenarnya adalah pilihan yang tidak menarik baginya.

Akan tetapi, dia mungkin tidak bisa menolak jika Presiden Rusia Vladimir Putin menuntutnya.

Belarusia bergantung pada Rusia secara politik dan ekonomi, dan dukungan Putin membantu Lukashenko bertahan dari protes massa pro-demokrasi pada 2020.

Baca juga: Presiden Belarus Umumkan Larangan Kenaikan Harga demi Kendalikan Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com