Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belarus Bela Sekutunya: Jangan Pojokkan Rusia, Dia Punya Nuklir

Kompas.com - 15/10/2022, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MINSK, KOMPAS.com – Presiden Belarus Alexander Lukashenko memperingatkan Ukraina dan Barat untuk tidak memojokkan sekutunya, Rusia.

Lukashenko mengatakan, Rusia memiliki senjata nuklir karena suatu alasan tertentu.

Dalam kutipan wawancara dengan saluran NBC yang dirilis oleh kantor berita negara Belarus, Lukashenko mewanti-wanti Barat agar tidak memojokkan Rusia.

Baca juga: Uni Eropa Ancam Musnahkan Tentara Rusia jika Putin Pakai Nuklir di Ukraina

“Jadi Anda tidak boleh melewati batas itu, garis merah itu, seperti yang dikatakan orang Rusia. Kamu tidak bisa melewatinya,” ujar Lukashenko, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022).

Barat khawatir bila Presiden Rusia Vladimir Putin benar-benar menggunakan senjata nuklir setelah pasukan Moskwa mengalami serentetan kekalahan dalam perang di Ukraina.

“Mengenai senjata nuklir, senjata apa pun adalah senjata yang diciptakan untuk sesuatu,” ucap Lukashenko.

“Rusia telah dengan jelas menyampaikan posisinya: melarang ada serangan di wilayah Federasi Rusia. Dalam hal itu, Rusia dapat menggunakan semua jenis senjata jika diperlukan,” lanjut Lukashenko.

Baca juga: Kalau Rusia Serang Ukraina dengan Nuklir, Apa yang Akan Barat Lakukan?

Peringatan terorisme

Sebelumnya, Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina sebagai bagian dari Rusia bulan lalu.

Putin menuturkan, dia akan mempertahankan “integritas teritorial” Rusia dengan segala cara, termasuk memakai senjata nuklir jika perlu.

Lukashenko mengatakan secara terpisah bahwa dia menempatkan Belarus dalam keadaan siaga terorisme yang meningkat karena ketegangan di perbatasannya.

Dia mengaitkan langkah itu dengan pengerahan pasukan Belarus bergabung dengan pasukan Rusia di dekat perbatasan selatan Belarus dengan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Belarusia mengatakan, pasukan Rusia akan mulai tiba di Belarus dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: NATO Tegaskan Tak Akan Terintimidasi Ancaman Nuklir Rusia

Saat Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina, Belarus mengizinkan Moskwa menggunakan wilayahnya sebagai salah satu landasan untuk menyerang Kyiv.

Keputusan terbaru Lukashenko untuk mengerahkan pasukannya ke perbatasan menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan Barat bahwa sang presiden mungkin mengirim pasukannya mendukung upaya perang Rusia.

Analis politik mengatakan, langkah tersebut sebenarnya adalah pilihan yang tidak menarik baginya.

Akan tetapi, dia mungkin tidak bisa menolak jika Putin menuntutnya.

Belarusia bergantung pada Rusia secara politik dan ekonomi, dan dukungan Putin membantu Lukashenko bertahan dari protes massa pro-demokrasi pada 2020.

Baca juga: Korea Utara Mengerahkan Rudal Jelajah yang Mampu Membawa Senjata Nuklir Taktis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com