Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Penembak Shinzo Abe Mengaku Menyesal pada Gereja Unifikasi

Kompas.com - 30/07/2022, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

TOKYO, KOMPAS.com - Ibu dari tersangka yang terlibat dalam penembakan fatal mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan merasa menyesal karena menyebabkan masalah bagi Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, yang juga dikenal sebagai Gereja Unifikasi.

Dilansir Yahoo News, Tetsuya Yamagami, 41 tahun, yang ditangkap setelah ia menembak Abe dari belakang pada 8 Juli 2022, menyatakan kebencian terhadap kelompok agama selama penyelidikan oleh polisi prefektur Nara.

Tersangka mengatakan kepada penyidik bahwa ibunya bangkrut setelah memberikan sumbangan besar kepada kelompok agama, yang akhirnya menyebabkan kehancuran keluarganya.

Baca juga: Penembak Shinzo Abe Akan Jalani Pemeriksaan Mental

Sebelum pembunuhan itu, Yamagami bahkan mengirim surat kepada seorang blogger yang mengatakan bahwa Gereja Unifikasi telah menghancurkan hidupnya, "menghancurkan keluarga saya dan membuatnya bangkrut," tulisnya.

Ibunda Yamagami dilaporkan telah memberikan sumbangan besar kepada gereja, di mana ia telah menjadi anggota selama lebih dari 20 tahun.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa pengalaman saya selama itu terus menyimpangkan seluruh hidup saya," tulis Yamagami dalam sebuah surat.

Menurut paman Yamagami, keponakannya akan memanggilnya untuk meminta bantuan ketika ibunya meninggalkan anak-anaknya lapar dan sendirian saat menghadiri gereja.

Dia mengatakan bahwa ibunya menyumbangkan 100 juta yen (sekitar 1 juta dollar AS pada saat itu) ke gereja.

Baca juga: Pemakaman Kenegaraan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Digelar 27 September 2022

Setelah bangkrut pada 2002, wanita itu terus menyumbang ke gereja dalam jumlah yang lebih kecil, di bawah prinsip "perdamaian dunia dan penyatuan."

Pada 11 Juli, gereja mengeluarkan siaran pers yang menyatakan jumlah sumbangan ditentukan oleh masing-masing anggota.

Dalam surat Yamagami, ia menuduh Abe mendukung gereja.

Setelah pengungkapan tersebut, ibu Yamagami, yang telah tinggal di rumah pamannya sejak penembakan, meminta maaf karena telah menyebabkan masalah bagi kelompok agama selama sidang baru-baru ini di Kantor Kejaksaan Negeri Distrik Nara.

Baca juga: 2,5 Detik Krusial dalam Pembunuhan Mantan PM Jepang Shinzo Abe…

Didirikan di Korea Selatan oleh Sun Myung Moon pada tahun 1954, Gereja Unifikasi membuka cabang luar negeri pertamanya di Jepang sekitar lima tahun kemudian.

Gereja ini telah mengembangkan hubungan dekat dengan Partai Liberal Demokrat sayap kanan, yang dibentuk oleh kakek Abe Nobusuke Kishi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com