Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Kucurkan Biaya Fantastis Rp 178 Miliar untuk Pemakaman Shinzo Abe

Kompas.com - 06/09/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang memperkirakan akan menghabiskan sekitar 1,7 miliar yen (12 juta dollar AS atau Rp178 miliar AS) untuk pemakaman kenegaraan mantan perdana menteri Shinzo Abe yang terbunuh.

Pemerintah Jepang pada Selasa (6/9/2022) memastikan hal ini meskipun ada kontroversi mengenai rencana tersebut.

Dilansir AFP, Abe ditembak mati dalam kampanye pada bulan Juli. Pemerintah mengharapkan puluhan mantan kepala negara Jepang memberikan belasungkawa pada 27 September di Tokyo.

Baca juga: Itaru Nakamura Mundur Jadi Kepala Polisi Jepang Setelah Shinzo Abe Ditembak

Tapi jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan sekitar setengah dari pemilih Jepang menentang acara yang didanai publik itu.

Keamanan diperkirakan menelan biaya sekitar 800 juta yen, dengan 600 juta lagi akan dihabiskan untuk menjadi tuan rumah dan 250 juta untuk upacara, kata juru bicara pemerintah Hirozaku Matsuno, Selasa.

"Lebih dari 190 delegasi (negara dan wilayah) kemungkinan akan berpartisipasi," katanya kepada wartawan pada briefing reguler.

Baca juga: Kisah Hidup Tetsuya Yamagami, Penembak Shinzo Abe, dan Kesaksian Tetangganya

Pemakaman akan diadakan di Nippon Budokan Tokyo, tempat yang digunakan untuk konser dan acara olahraga yang juga menjadi tuan rumah pemakaman kenegaraan terakhir Jepang untuk mantan perdana menteri pada tahun 1967.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pencapaian domestik dan internasional Abe, perdana menteri terlama di negara itu, membuat upacara kenegaraan harus diupayakan.

Tetapi pemakaman kenegaraan untuk mantan politisi jarang terjadi di Jepang, dan jajak pendapat akhir pekan yang diterbitkan Senin (5/9/2022) oleh surat kabar Yomiuri Shimbun menemukan bahwa 56 persen pemilih menentang acara tersebut, sedangkan 38 persen mendukung.

Baca juga: Gara-gara Gereja Kultus, Pemakaman Negara Shinzo Abe Terancam Batal

Jajak pendapat lain baru-baru ini menunjukkan tingkat oposisi yang sama, dan Kishida mengatakan dia siap untuk menjawab pertanyaan tentang masalah ini di parlemen.

Peringkat persetujuan pemerintahnya telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir, sebagian karena keputusan pemakaman.

Beberapa penentang menentang pengeluaran uang publik untuk sebuah acara yang menghormati seorang politisi.

Sementara yang lain berpikir pemakaman kenegaraan secara efektif memaksa berkabung publik atau meminimalkan pandangan nasionalis Abe dan dugaan hubungannya dengan Gereja Unifikasi.

Baca juga: Ibu Penembak Shinzo Abe Mengaku Menyesal pada Gereja Unifikasi

Terdakwa pembunuh Abe, Tetsuya Yamagami, yang berada dalam tahanan, menargetkan mantan pemimpin yang dia percayai terkait dengan Gereja Unifikasi.

Ibu Yamagami dilaporkan memberikan sumbangan besar ke gereja, yang disalahkan putranya atas kesulitan keuangan keluarga.

Baca juga: Penembak Shinzo Abe Akan Jalani Pemeriksaan Mental

Sebuah pemakaman pribadi kecil untuk Abe diadakan di sebuah kuil di Tokyo tak lama setelah kematiannya, dengan ribuan orang berkumpul di luar untuk meletakkan bunga dan memberikan penghormatan.

Agung Wisnu Nugroho Kabinet Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah menyetujui anggaran 250 juta yen (1,8 juta dollar AS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com