Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia dan IMF Ingatkan Lagi soal Ancaman Resesi Global 2023

Kompas.com - 11/10/2022, 19:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Bank Dunia David Malpass dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Senin (10/10/2022) mengulangi peringatan tentang ancaman resesi global 2023 yang tertunda.

Berbicara pada awal pertemuan musim gugur mereka, Malpass dan Georgieva mengatakan ada bahaya nyata dari resesi dunia pada tahun depan.

“Kita harus meletakannya dalam konteks beratnya masalah yang ada, di mana ada risiko dan bahaya nyata dari resesi ekonomi dunia tahun depan. Ekonomi negara-negara maju di Eropa akan melambat. Hal ini akan terjadi tahun depan," kata Malpass.

Baca juga: Terancam Resesi Teknis, Hong Kong Akan Segera Tinggalkan Aturan nol-Covid China

Dia menjelaskan depresiasi mata uang berarti tingkat utang negara-negara berkembang akan semakin besar. Kenaikan suku bunga juga menjadi beban tambahan.

Malpass mengungkap, inflasi masih menjadi masalah utama bagi semua orang, terutama bagi warga miskin.

"Pekan lalu, untuk pertama kali dalam dua tahun, kami merilis laporan kemiskinan dunia yang menunjukkan lebih dari 70 juta orang terjerembab dalam kemiskinan. Hal lain yang memprihatinkan adalah pengurangan pendapatan rata-rata hingga 4 persen. Jadi ketika kita bicara tentang tujuan mencapai kemakmuran bersama, hal itu tidak terjadi,” ucap dia.

Georgieva mengamini pandangan Malpass.

“Saya sangat setuju dengan Anda bahwa risiko resesi telah meningkat. Kami telah menghitung bahwa sekitar sepertiga ekonomi dunia akan mengalami sedikitnya pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut tahun ini, tahun depan, dan bahwa jumlah kerugian akibat perlambatan ekonomi dunia antara saat ini dan tahun 2026 akan mencapai empat triliun dolar. Ini adalah ukuran PDB Jerman yang hilang,” ujar dia.

Baca juga: AS Hadapi Risiko Resesi, Seperti Apa Kondisi Ekonominya Kini?

Georgieva mengungkapkan IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan globalnya tiga kali.

IMF kini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 menjadi 3,2 persen; sementara pada 2023 menjadi 2,9 persen.

Proyeksi IMF yang suram itu datang seiring kebijakan bank-bank sentral di seluruh dunia untuk menaikkan suku bunga dengan harapan dapat meredam lonjakan inflasi.

Bank Sentral Amerika telah mengambil serangkaian kebijakan yang paling agresif ketika menggunakan kenaikan suku bunga sebagai piranti untuk mendinginkan inflasi.

Sejumlah bank sentral dari Asia hingga Inggris juga telah mulai menaikkan suku bunga mereka minggu ini.

“Kita tidak bisa membiarkan inflasi menjadi tidak terkendali,” tegas Georgieva.

Pertemuan tahunan 190 negara anggota IMF dan Bank Dunia dilangsungkan dua kali setahun guna mengatasi berbagai risiko terhadap ekonomi global.

Baca juga: Indikator Ekonomi Baik, Risiko Resesi Indonesia Hanya 3 Persen

Artikel ini telah tayang di VOA Indonesia dengan judul "Bank Dunia dan IMF Ulangi Peringatan soal Resesi Global".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com