Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Mata-mata Inggris: Rusia Kehabisan Senjata di Ukraina, Tentaranya Kelelahan

Kompas.com - 11/10/2022, 09:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Kepala mata-mata Inggris atau GCHG, Sir Jeremy Fleming, mengatakan bahwa Rusia kehabisan senjata dalam perang di Ukraina.

Ia juga mengeklaim, Rusia dikejutkan dalam hal jumlah tentara tewas serta kerugian peralatan.

Sir Jeremy Fleming direncanakan melakukan pidato publik yang langka pada Selasa (11/10/2022) untuk mengungkapkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina mengubah arus di medan perang fisik maupun di dunia maya.

Baca juga: 3 Teori Penyebab Ledakan Jembatan Crimea: Serangan Internal Rusia hingga Kapal Tak Berawak

Dalam pidatonya di Royal United Services Institute (RUSI) di London, direktur GCHQ tersebut akan menyinggung tentang perang di Ukraina.

Dia akan menyebut pengambilan keputusan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tercoreng akibat kegagalan merebut Kyiv pada hari-hari pertama perang, dan kegagalan membuat kemajuan yang ingin dia capai di timur.

"Ini adalah strategi berisiko tinggi yang mengarah pada kesalahan strategis dalam penilaian," kata Sir Jeremy, menurut para pakar pidato yang dirilis pada Senin (10/10/2022) malam, dikutip dari Sky News.

“Keuntungan mereka dibalikkan. Kerugian untuk Rusia--pada orang dan peralatan sangat mengejutkan. Kami tahu--dan komandan Rusia di lapangan juga tahu--bahwa persediaan dan amunisi mereka hampir habis."

“Pasukan Rusia kelelahan. Penggunaan tahanan untuk memperkuat, dan sekarang mobilisasi puluhan ribu wajib militer yang tidak berpengalaman, berbicara tentang situasi putus asa," lanjutnya.

Baca juga:

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan ancaman jika Ukraina sampai melanjutkan serangan ke pasukan Rusia.

Putin pada Senin (10/10/2022) menegaskan, tanggapan Rusia terhadap serangan Ukraina lebih lanjut akan berat.

Dia mengatakan hal ini setelah pasukan Rusia melakukan serangan rudal pembalasan di berbagai wilayah Ukraina.

"Tidak mungkin untuk membiarkan (serangan Ukraina) tidak terbalaskan. Jika mereka melanjutkan serangan, tanggapan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman," kata Presiden Rusia pada awal pertemuan daring yang diadakan Dewan Keamanan Rusia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pada Senin (10/10/2022), Putin juga mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah melakukan gelombang serangan rudal di kota-kota Ukraina.

Serangan rudal Rusia itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melumpuhkan infrastruktur energi nasional.

Baca juga: Serangan Besar-besaran Rusia Tembakkan 75 Rudal ke Ukraina, Kyiv Terparah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com