Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Televisi Pemerintah Iran Diretas, Sosok Bertopeng Muncul Serukan Protes terhadap Pemerintah

Kompas.com - 10/10/2022, 17:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

TEHERAN, KOMPAS.com - Televisi pemerintah Iran menjadi target peretasan pada Sabtu (9/10/2022), dengan liputan berita di media yang dikelola negara tiba-tiba diinterupsi oleh protes terhadap pemimpi negara berkemampuan nuklir ini.

Sebuah sosok bertopeng tiba-tiba muncul di layar berlatar nuansa hitam, diikuti oleh gambar Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dengan api di sekelilingnya.

BBC pada Minggu (9/10/2022) melaporkan bahwa kelompok yang melakukan aksi peretasan tersebut menyebut diri mereka "Adalat Ali", atau Keadilan Ali.

Baca juga: Presiden Iran Disuruh Pergi oleh Mahasiswa Saat Kunjungi Kampus

Insiden ini terjadi setelah setidaknya tiga orang ditembak mati ketika pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan dalam kerusuhan baru atas kematian Mahsa Amini.

Amini ditahan di Teheran oleh polisi moral karena diduga tidak menutupi rambutnya dengan benar.

Wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun itu dilaporkan meninggal pada 16 September, tiga hari setelah penangkapannya.

Kematiannya telah memicu gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh negeri.

Di tengah sejumlah protes yang dilaporkan masih berlangsung di Iran, peretasan terjadi pada Sabtu (9/10/2022) pukul 21.00 waktu setempat saat TV yang dikelola negara tengah melaporkan berita dalam siaran langsung.

Baca juga: Update Korban Kerusuhan Iran: Total 185 Orang Tewas, 19 Anak-anak

Gambar yang kemudian muncul termasuk memperlihatkan pemimpin tertinggi Iran menjadi target. Sementara foto Amini dan tiga wanita lain yang tewas dalam protes baru-baru ini berada di bawahnya.

Salah satu keterangannya berbunyi "bergabung dengan kami dan bangkit", sementara yang lain mengatakan "darah pemuda kami menetes dari kakimu".

Gangguan hanya berlangsung beberapa detik sebelum terputus.

Pertunjukan pemberontakan seperti itu terhadap Ayatollah Ali Khamenei secara historis jarang terjadi, dan dia memegang kekuasaan yang hampir penuh di Iran.

Tapi setelah kematian Amini, ada perbedaan pendapat secara terbuka meluas.

Juga pada Sabtu (9/10/2022), video muncul di media sosial tampaknya menunjukkan mahasiswi di sebuah universitas di Teheran meneriakkan "pergi" selama kunjungan Presiden Ebrahim Raisi.

Baca juga: Minggu Keempat Protes Kematian Mahsa Amini di Iran, Demonstran: Polisi Adalah Pembunuh Rakyat

Sebelumnya pada hari itu, dua orang tewas di Sanandaj, termasuk seorang pria yang ditembak di mobilnya setelah dia membunyikan klakson untuk mendukung para pengunjuk rasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com