Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah Merebak di Perancis, Apa Kaitannya dengan Krisis Iklim?

Kompas.com - 06/10/2022, 15:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Musim panas ini, demam berdarah mendapat pijakan di Perancis.

Secara tradisional infeksi virus ini, yang disebarkan oleh nyamuk, telah terbatas pada daerah tropis termasuk bagian dari Asia, Amerika dan Karibia.

Tetapi dilansir Guardian, saat iklim mulai menghangat, nyamuk penyebar demam berdarah membuat diri mereka nyaman di Perancis.

Baca juga: Dihantam Banjir, Pakistan Juga Alami Lonjakan Kasus Demam Berdarah dan Malaria

Pada 2010, Perancis mencatat kasus demam berdarah lokal pertamanya, yang ditularkan oleh nyamuk Perancis dan diidap oleh seseorang yang tidak bepergian ke negara berisiko.

Sejak itu ada sekitar 12 kasus demam berdarah lokal yang ditularkan setiap tahun, tetapi musim panas ini melonjak menjadi hampir 40 kasus.

Sementara itu, lebih dari 570 kasus virus West Nile, virus lain yang ditularkan nyamuk tropis, telah tercatat di Eropa tahun ini, dengan sebagian besar di Veneto, Italia utara.

“Tampaknya dataran rendah Veneto muncul sebagai habitat ideal bagi nyamuk Culex, yang dapat menampung dan menularkan virus West Nile,” kata Michael Head, pakar kesehatan global di University of Southampton, dalam The Conversation.

Baca juga: Noda Darah dan Nyamuk Mati Gepeng di Dinding Bantu Polisi Tangkap Pencuri

Perubahan suhu dan pola curah hujan menciptakan habitat baru dan memperluas jangkauan nyamuk penular virus.

Otoritas kesehatan menanggapi ancaman ini dengan serius.

Baca juga: Solidaritas Kematian Mahsa Amini, Aktris Perancis Ramai-ramai Potong Rambut

Ahli entomologi menangkap dan menguji populasi nyamuk untuk mengetahui apakah mereka menyimpan sesuatu yang baru, seperti malaria, demam kuning, Zika atau demam berdarah, sebelum mulai menyebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com