PYONGYANG, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Kamis (6/10/2022) mengatakan, peluncuran rudalnya baru-baru ini adalah balasan terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Pernyataan ini diungkapkan ketika Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas penembakan rudal balistik jarak menengah Pyongyang pada Selasa (4/10/2022) ke arah Jepang.
AS dan Korsel yang merupakan sekutu keamanan meningkatkan latihan militer bersama dalam beberapa pekan terakhir, termasuk manuver angkatan laut skala besar dan latihan anti-kapal selam.
Baca juga: Rudal Balistik Korea Utara Terbang di Atas Jepang, Warga Diimbau Berlindung
Menurut Korut, itulah yang meningkatkan ketegangan militer di semenanjung Korea.
Pernyataan Pyongyang juga mengecam keputusan AS pada Rabu (5/10/2022) untuk menempatkan kembali kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan ke Semenanjung Korea. Ini adalah kunjungan kedua dari kapal itu dalam waktu kurang dari sebulan.
"DPRK menyaksikan AS menjadi ancaman serius bagi stabilitas situasi di semenanjung Korea dan sekitarnya dengan mengerahkan kembali gugus tugas kapal induk di perairan semenanjung Korea," kata Kemlu Korut dikutip dari kantor berita AFP. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara.
Baca juga:
Kecaman global meningkat atas kemungkinan uji coba terjauh rudal Korea Utara pada Selasa (4/10/2022), yang ditanggapi militer Korea Selatan dan AS keesokan harinya dengan tembakan rudal ke laut.
Korea Utara lalu menembakkan dua rudal balistik jarak pendek pada Kamis (6/10/2022), menjadi peluncuran keenamnya dalam waktu kurang dari dua minggu.
Baca juga: Korea Utara Dicurigai Tembakkan 2 Rudal Balistik Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.