Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Ungkap Tujuan Tembakkan Rudal Balistik ke Jepang

Kompas.com - 06/10/2022, 14:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Kamis (6/10/2022) mengatakan, peluncuran rudalnya baru-baru ini adalah balasan terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

Pernyataan ini diungkapkan ketika Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas penembakan rudal balistik jarak menengah Pyongyang pada Selasa (4/10/2022) ke arah Jepang.

AS dan Korsel yang merupakan sekutu keamanan meningkatkan latihan militer bersama dalam beberapa pekan terakhir, termasuk manuver angkatan laut skala besar dan latihan anti-kapal selam.

Baca juga: Rudal Balistik Korea Utara Terbang di Atas Jepang, Warga Diimbau Berlindung

Menurut Korut, itulah yang meningkatkan ketegangan militer di semenanjung Korea.

Pernyataan Pyongyang juga mengecam keputusan AS pada Rabu (5/10/2022) untuk menempatkan kembali kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan ke Semenanjung Korea. Ini adalah kunjungan kedua dari kapal itu dalam waktu kurang dari sebulan.

"DPRK menyaksikan AS menjadi ancaman serius bagi stabilitas situasi di semenanjung Korea dan sekitarnya dengan mengerahkan kembali gugus tugas kapal induk di perairan semenanjung Korea," kata Kemlu Korut dikutip dari kantor berita AFP. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara.

Baca juga:

Kecaman global meningkat atas kemungkinan uji coba terjauh rudal Korea Utara pada Selasa (4/10/2022), yang ditanggapi militer Korea Selatan dan AS keesokan harinya dengan tembakan rudal ke laut.

Korea Utara lalu menembakkan dua rudal balistik jarak pendek pada Kamis (6/10/2022), menjadi peluncuran keenamnya dalam waktu kurang dari dua minggu.

Baca juga: Korea Utara Dicurigai Tembakkan 2 Rudal Balistik Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com