DOHA, KOMPAS.com - Syekh Yusuf al-Qaradhawi meninggal dunia di usia 96 tahun.
Dia adalah salah satu ulama paling berpengaruh di dunia Muslim Sunni.
Al-Qaradhawi merupakan ulama asal Mesir yang berbasis di Qatar.
Baca juga: 13 September 1940: Italia Mulai Invasi Mesir, tetapi Kehilangan Libya-Ethiopia
Dia adalah ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dan seorang pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin Mesir.
Kematian Yusuf al-Qaradhawi pada Senin (26/9/2022) diumumkan di akun Twitter resminya.
Dilansir dari Al Jazeera, Yusuf al-Qaradhawi pernah tampil reguler di Al Jazeera Arab untuk membahas masalah agama dengan menjadi pembawa acara program TV populer, “Shariah and Life”.
Baca juga: Yusuf Qardhawi, Tokoh Ikhwanul Muslimin dan Arab Spring, Meninggal
Dalam program itu, dia siap menerima telepon dari seluruh dunia Muslim, mengeluarkan keputusan teologis dan menawarkan nasihat tentang segala hal mulai dari politik global hingga aspek duniawi kehidupan sehari-hari.
????? ??? ???? ???? ????? ?????? ???? ???????? ???? ??? ????? ????? ?????? ???????? ??????? ?? ????.. ???? ???? ?? ???? ?????? ?? ?????? ??? ????? ???????? ????????? ???????? ?????????.. ???? ????? ?????. ??? ???? ?? ????? ?? ??? ???? ???? ???????.. ????? ???? pic.twitter.com/euoUztZeMQ
— ???? ???????? (@alqaradawy) September 26, 2022
Yusuf al-Qaradhawi sangat kritis terhadap kudeta yang menggulingkan presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi pada 2013.
Morsi telah menjadi anggota Ikhwanul Muslimin sebelum dia menjadi presiden, dan didukung oleh gerakan tersebut.
Yusuf al-Qaradhawi tidak dapat kembali ke Mesir setelah penggulingan Morsi karena penentangannya terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Baca juga: Presiden Terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev Meninggal Dunia di Usia 91 Tahun
Pemimpin agama itu sempat berada di pengasingan dari Mesir sebelum revolusi 2011 yang menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak.
Ikhwanul Muslimin adalah kelompok yang memainkan peran besar dalam pemberontakan 2011, yang mengguncang Timur Tengah dan menyebabkan demonstrasi meluas di beberapa negara di seluruh wilayah tersebut.
Ikhwanul Muslimin didirikan di Mesir dan memiliki cabang di berbagai wilayah Timur Tengah.
Yusuf al-Qaradhawi telah diadili dan dijatuhi hukuman mati secara in absentia di Mesir.
Jamal El Shayyal dari Al Jazeera mengatakan bahwa Yusuf al-Qaradhawi menulis lebih dari 120 buku dan lebih dari 50-60 publikasi lain yang berbicara kepada sebagian besar komunitas Muslim global.