Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama dan Pemimpin Spiritual Ikhwanul Muslimin Yusuf al-Qaradhawi Meninggal Dunia

Kompas.com - 26/09/2022, 22:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

“Dia mungkin adalah cendekiawan Muslim paling internasional yang dimiliki Islam di zaman modern, mungkin satu-satunya yang paling berpengaruh karena dia tidak membatasi ajarannya pada bagian tertentu dari Islam,” kata dia.

Menurut El Shayyal, Yusuf al-Qaradhawi sering berbicara tentang isu-isu modern, termasuk mulai dari pemilihan umum, demokrasi, hingga masalah keadilan sosial.

Lahir pada 1926, ketika Mesir masih di bawah kekuasaan kolonial Inggris, Yusuf al-Qaradhawi menggabungkan pendidikan agama dengan aktivisme anti-kolonial selama masa mudanya.

Baca juga: Presiden UEA Meninggal Dunia, Pangeran Berpengaruh Akan Jadi Pengganti

Aktivismenya melawan pendudukan Inggris dan kemudian hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin menyebabkan Yusuf al-Qaradhawi pernah beberapa kali ditangkap pada tahun 1950-an.

Dia pindah ke Qatar pada awal 1960-an ketika diangkat menjadi Dekan Fakultas Syariah di Universitas Qatar dan kemudian diberikan kewarganegaraan Qatar.

Ibrahim Salah Al-Nuaimi, ketua pusat internasional untuk dialog antaragama Doha, menggambarkan Yusuf al-Qaradhawi sebagai “cendekiawan besar dan moderat”.

“Dia bekerja erat dengan banyak perwakilan dari agama yang berbeda untuk menyatukan harmoni dan untuk benar-benar menghentikan pidato kebencian yang kadang-kadang akan muncul di antara agama yang berbeda,” kata Al-Nuaimi kepada Al Jazeera.

Salah satu karya awal Yusuf al-Qaradhawi yang terkenal adalah buku Fiqh al-Zakat tahun 1973.

Yusuf al-Qaradhawi juga berusaha untuk menafsirkan kembali aturan sejarah hukum Islam untuk lebih mengintegrasikan Muslim dalam masyarakat non-Muslim.

Dia disebut mendukung pengeboman bunuh diri terhadap Israel dalam Intifada Kedua dan juga menyuarakan dukungan untuk pemberontakan Irak yang meletus setelah invasi pimpinan AS tahun 2003 menggulingkan Saddam Hussein.

Baca juga: Dinilai Melanggar Nilai-nilai Islam, Netflix Dapat Peringatan dari Arab Saudi dan 5 Negara Teluk

Sikapnya terhadap kedua masalah itu membuatnya mendapat cemoohan yang sudah berlangsung lama di Barat.

Pada tahun 2009, badan keamanan internal Israel Shin Bet menuduh al-Qaradhawi mengalokasikan 21 juta dollar AS untuk amal yang didanai oleh Hamas untuk mendirikan infrastruktur militan di Yerusalem. Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, membantah tuduhan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com