Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara yang Terletak Paling Utara di ASEAN

Kompas.com - 21/09/2022, 16:00 WIB
Iman Fadhilah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Negara yang terletak paling utara di Asean adalah Myanmar.

Informasi ini diambil berdasarkan peta geografis negara di Asia Tenggara.

Myanmar adalah negara di Asia Tenggara yang bergabung ke ASEAN pada 23 Juli 1997.

Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang terdiri dari 10 negara anggota.

Baca juga: Daftar Negara yang Masih Mengakui Raja Inggris Sebagai Kepala Negara

Simak informasi lebih lengkap tentang letak astronomis dan geografis negara Myanmar di bawah ini:

Myanmar negara paling Utara di ASEAN

Bendera Myanmarcanva.com Bendera Myanmar

Myanmar dulunya bernama Burma.

Negara ini mendapat kemerdekaannya pada 4 Januari 1948 setelah melewati masa penjajahan oleh Inggris.

Jika melihat dari peta, letak astronomis negara Myanmar yakni 10° LU - 29° LU dan 92° BT - 101° BT.

Baca juga: Daftar Negara Maju 2022

Sedangkan secara geografis, batas negara Myanmar diidentifikasi sebagai berikut: 

  • Utara: China, Bangladesh, dan India
  • Barat: Teluk Benggala
  • Timur: Laos dan Thailand
  • Selatan: Teluk Martaban dan Laut Andaman

Dilansir dari laman Thoughtco pada Minggu (1/9/2022), titik daratan terendah di Myanmar terletak di Laut Andaman (0 mdpl), sedangkan titik tertingginya adalah gunung yang diselimuti es, Gamlang Razi (5,780 mdpl).

Iklim di Myanmar adalah iklim muson tropis.

Salah satu keunikan dari negara ini, yaitu memiliki tiga musim (musim kemarau, musim kemarau sejuk, dan musim hujan).

Negara ini berpenduduk 54 juta jiwa ini menggunakan bahasa nasional Burma untuk percakapan sehari-hari.

Dilansir dari laman Goway, hampir setengah dari permukaan Myanmar tertutup oleh hutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com