Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pengasingan, Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Hadir di Pemakaman Ratu Elizabeth II

Kompas.com - 20/09/2022, 09:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Mantan Raja Spanyol Juan Carlos hadir di pemakaman Ratu Elizabeth II di Inggris pada Senin (19/9/2022).

Juan Carlos datang dari pengasingannya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Ia hadir setelah mendapat undangan pribadi, karena silsilahnya terkait dengan Ratu Elizabeth II yaitu sama-sama cicit Ratu Victoria dari Inggris.

Baca juga: Indonesia Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Ini Penjelasan Presiden Jokowi Tak Hadir

Namun, kedatangan Juan Carlos memicu kritik di Spanyol dan salah satu partai politik menyebutnya penjahat dalam pelarian,

Adapun delegasi resmi Spanyol dipimpin Raja Felipe dan istrinya, Ratu Letizia. Felipe naik takhta ketika ayahnya lengser pada 2014 di tengah serangkaian skandal.

Pada Minggu (18/9/2022), Juan Carlos (84) dan istrinya yaitu Ratu Sofia difoto di resepsi Istana Buckingham di London.

Rumah Tangga Kerajaan Spanyol mengatakan, Sofia yang masih tinggal di Spanyol menuju London bersama raja dan ratu, tetapi tidak ikut bergabung dengan mereka di Kedutaan Besar Spanyol, dan tinggal di hotel yang sama dengan suaminya Juan Carlos atas alasan logistik dan organisasi.

Sumber Pemerintah Spanyol mengatakan kepada Reuters, Rumah Tangga Kerajaan Spanyol yang mengurusi kedatangan untuk pemakaman Ratu Elizabeth II tersebut. "Kami membebaskan mereka untuk itu," kata sumber itu.

Baca juga:

Juan Carlos pernah dihormati karena perannya dalam transisi Spanyol ke demokrasi, tetapi popularitasnya turun drastis akibat skandal keuangan.

Jaksa Spanyol menyelidiki tuduhan penipuan di Spanyol dan Swiss, tetapi penyelidikan dibatalkan karena tidak cukup bukti dan undang-undang pembatasan. Juan Carlos menolak mengomentari berbagai tuduhan terhadapnya.

Namun, dia masih bisa disidang di Inggris dalam kasus pelecehan yang diajukan terhadapnya oleh mantan kekasihnya, Corinna zu Sayn-Wittgenstein. Juan Carlos kembali membantah tuduhan itu.

Partai Unidas Podemos yang berhaluan kiri yang merupakan partai junior dalam pemerintahan koalisi Spanyol mengkritik kehadiran Juan Carlos di pemakaman tersebut.

"Mengundang penjahat yang sedang melarikan diri ke pemakaman kenegaraan menunjukkan kepada Anda seperti apa monarki di Inggris dan Spanyol," kata juru bicara Podemos, Pablo Echenique, dalam konferensi pers pekan lalu.

Gerardo Pisarello, anggota parlemen Spanyol yang mewakili partai Podemos di Catalan yaitu En Comu Podem mengatakan kepada situs berita Spanyol El Debate, monarki "usang dan ketinggalan zaman".

Dia menambahkan dalam pidatonya di Kongres Spanyol pada Senin (19/9/2022), "Cukup menipu orang dengan dongeng tentang monarki (Inggris dan Spanyol), ada banyak sejarah hitam di sekitar mereka."

Baca juga: Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Disuntik Hormon Wanita untuk Menekan Gairah Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com