Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Pakistan: Korban Tewas Capai 1.486 Jiwa

Kompas.com - 15/09/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Banjir Pakistan yang telah menenggelamkan hampir sebagian besar negara tersebut telah menewaskan hampir 1.500 orang.

Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional pada Kamis (15/9/2022) melaporkan, jumlah korban tewas akibat banjir telah mencapai 1.486 jiwa.

Dari total tersebut, 530 di antaranya adalah anak-anak, sebagaimana dilansir Reuters. Sekitar 33 juta jiwa, dari total populasi Pakistan sebanyak 220 juta jiwa, telah terdampak banjir.

Baca juga: Banjir Pakistan Butuh Waktu 6 Bulan Lagi untuk Surut

Banjir di Pakistan disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang datang lebih awal dari masanya dan mencairnya gletser di pegunungan utara.

Banjir bandang telah menyapu rumah-rumah, melumpuhkan transportasi, dan menghancurkan tanaman serta hewan ternak.

Total kerugian akibat banjir Pakistan ditaksir mencapai 30 miliar dollar AS (Rp 447 triliun).

Selama beberapa pekan terakhir, pihak berwenang telah memasang sejumlah penghalang untuk menjaga air bah tidak membanjiri fasilitas penting seperti pembangkit listrik.

Baca juga: Pakistan Butuh Bantuan Dana Tak Terbatas Atasi Banjir

Sementara itu, para petani dan peternak masih berupaya menyelamatkan hewan ternak mereka yang tersisa karena muncul ancaman baru yakni pakan yang mulai habis.

Pemerintah Pakistan dan PBB menyebut banjir bandang yang menerjang negara Asia Selatan tersebut disebabkan karena perubahan iklim.

Padahal sebelumnya, Pakistan dilanda musim panas dengan suhu tinggi yang memecahkan rekor.

Baca juga: PM Pakistan Komentari Banjir: Sejauh Mata Memandang, Hanya Ada Air, Seperti Laut

Dalam peristiwa saat ini, hujan di Pakistan pada Juli hingga Agustus 190 persen lebih banyak dari rata-rata 130 tahun terakhir.

Bahkan di Provinsi Sindh, daerah paling parah terdampak banjir, intensitas hujan 466 persen lebih banyak.

Bantuan dari Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat (AS) tiba di Pakistan pada Kamis. Di sisi lain, PBB sejauh ini sedang menilai kebutuhan rekonstruksi.

Baca juga: Banjir Maut di Pakistan Buktikan Kian Parahnya Perubahan Iklim di Negara Miskin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com