Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Pakistan Komentari Banjir: Sejauh Mata Memandang, Hanya Ada Air, Seperti Laut

Kompas.com - 08/09/2022, 10:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Beberapa bagian Pakistan tampak "seperti laut", kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Rabu (7/9/2022).

Dilansir Reuters, perdana menteri sebelumnya mengunjungi beberapa daerah yang dilanda banjir, yang mencakup sepertiga dari negara Asia Selatan itu.

Tercatat ada 18 kematian lagi, menjadikan jumlah korban menjadi 1.343.

Baca juga: Banjir Maut di Pakistan Buktikan Kian Parahnya Perubahan Iklim di Negara Miskin

Sebanyak 33 juta dari total populasi, yakni 220 juta, telah terkena dampak bencana yang disebabkan perubahan iklim.

Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan kerugian setidaknya 10 miliar dollar AS.

"Anda tidak akan percaya skala kehancuran di sana," kata Sharif kepada media setelah kunjungan ke provinsi selatan Sindh.

"Air di mana-mana sejauh mata memandang, seperti laut," tambahnya.

Pemerintah, yang telah meningkatkan pemberian uang tunai untuk korban banjir menjadi 70 miliar rupee Pakistan (313,90 juta dollar AS), akan membeli 200.000 tenda untuk menampung keluarga yang kehilangan tempat tinggal, tambahnya.

Baca juga: Area Setara Dua Kali Luas Pulau Jawa Terendam di Pakistan, Negara Kaya Dituntut Bayar Reparasi

Air surut mengancam tantangan baru dalam bentuk penyakit menular yang terbawa air, kata Sharif.

"Kita akan membutuhkan triliunan rupee untuk mengatasi bencana ini," ungkapnya.

PBB sendiri telah meminta bantuan 160 juta dollar AS untuk membantu para korban banjir.

Banyak dari mereka yang terkena dampak berasal dari Sindh, di mana danau air tawar terbesar di Pakistan hampir meluap, bahkan setelah dilanggar dalam operasi yang menyebabkan 100.000 orang mengungsi.

Baca juga: Wabah Penyakit Serius Ancam Pakistan setelah Dilanda Banjir Besar

Pejabat bencana nasional mengatakan delapan anak termasuk di antara yang tewas dalam 24 jam terakhir.

Banjir tersebut disebabkan oleh rekor hujan monsun dan pencairan gletser di pegunungan utara Pakistan.

Air yang mengamuk telah menyapu 1,6 juta rumah, 5.735 km (3.564 mil) jaringan transportasi, 750.000 ekor ternak, dan membanjiri lebih dari 2 juta hektar (809.370 hektar) lahan pertanian.

Pejabat di Sindh memperkirakan air akan surut dalam beberapa hari ke depan, kata juru bicara pemerintah provinsi Murtaza Wahab.

Baca juga: Citra Satelit Tampilkan Sisi Ekstrem Banjir Pakistan, Daratan Berubah Jadi Danau Seluas 100 Km

"Strategi kami saat ini adalah bersiap untuk budidaya gandum segera setelah air surut," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com