MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia pada Senin (5/9/2022) untuk kunjungan kenegaraan pertama sejak menjadi pemimpin negara kepulauan itu.
Kunjungan Marcos Jr ke Indonesia akan berfokus pada penguatan kerja sama pertahanan dan kontra-terorisme antara kedua negara bertetangga itu.
“Saya memilih Indonesia sebagai tujuan pertama dari kunjungan kenegaraan saya karena banyak alasannya. Salah satunya bahwa kita dekat tidak hanya secara geografis tapi juga etnisitas dan budaya,” kara Marcos Jr dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor sebagaimana disiarkan langsung dari Kompas TV.
Baca juga: Kisah 3 Bom Nuklir AS yang Hilang dan Belum Ditemukan, Salah Satunya di Filipina
Lebih lanjut menurutnya, seiring dengan pemulihan pasca pandemi, dia berharap Indonesia dan Filipina bisa menjalankan kerja sama yang kuat untuk bisa berhasil bersama.
“Saya rasa kerja sama yang kuat itulah yang akan menjaga stabilitas semua rencana dan pekerjaan yang kita harap bisa dilakukan untuk tahun-tahun selanjutnya,” tambahnya.
Perjalanan Marcos, putra dan senama mendiang penguasa yang digulingkan dalam pemberontakan rakyat Filipina 36 tahun lalu, adalah perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak kemenangan telaknya dalam pemilihan umum Filipina Mei lalu.
Kedua pemimpin itu akan memperbarui pakta pertahanan dan keamanan serta menandatangani kesepakatan perdagangan, investasi dan energi hijau, kata sekretaris pers Filipina Trixie Cruz-Angeles kepada wartawan, pada Minggu (4/9/2022) sebagaimana dilansir CNA.
Mereka kemungkinan akan membahas kerja sama maritim dan masalah perbatasan dan kontra-terorisme, katanya.
Baca juga: Saat Warga Filipina di Luar Negeri Borong Buku tentang Rezim Marcos untuk Jaga Kebenaran Sejarah...
Baca juga: Menlu AS Akan Bertemu Marcos Jr, Ingin Perkuat Aliansi dengan Filipina
Pemboman bunuh diri di kedua negara, termasuk di gereja-gereja, dan keterlibatan pejuang Indonesia dalam pengambilalihan Kota Marawi Filipina 2017 oleh militan telah menunjukkan apa yang dikatakan para analis sebagai hubungan antara ekstremis regional.
Surat kabar The Jakarta Post dalam tajuk rencana pada hari Senin mengatakan kunjungan itu juga akan menjadi kesempatan bagi presiden baru Filipina untuk melobi Presiden Jokowi terkait kasus Mary Jane Veloso, seorang Filipina yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia karena penyelundupan narkoba.
Marcos, yang menggambarkan Indonesia sebagai salah satu sekutu terdekat negaranya sebelum berangkat ke Jakarta, dijadwalkan bertemu para pemimpin bisnis dengan tim ekonominya pada Senin (5/9/2022) malam dan akan terbang ke Singapura pada Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Kenapa Anak Diktator Bisa Jadi Presiden Filipina, Begini Taktik Ferdinand Marcos Jr
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.