Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Hapus Akun Mencurigakan yang Gencar Promosikan Narasi Pro-Barat

Kompas.com - 25/08/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KOMPAS.com - Facebook dan Twitter menghapus dua akun yang selama dua bulan terakhir mempromosikan "narasi pro-Barat" di Timur Tengah dan Asia Tengah.

Dilansir The Hill, dalam analisis Rabu (24/8/2022), perusahaan analitik media sosial Graphika melaporkan bahwa Twitter dan Meta, perusahaan yang memiliki Facebook, menghapus akun-akun tersebut selama "serangkaian kampanye rahasia" selama periode lima tahun.

Twitter mengatakan akun tersebut melanggar kebijakannya tentang "manipulasi platform dan spam".

Baca juga: Remaja di AS Berbondong-bondong Tinggalkan Facebook

Meta mengatakan bahwa mereka melakukan "perilaku tidak autentik yang terkoordinasi."

Platform pun melaporkan sebagian dari aktivitas akun ke Graphika dan Stanford Internet Observatory.

“Aktivitas ini merupakan kasus paling luas dari operasi pengaruh rahasia yang memajukan narasi pro-Barat yang telah didokumentasikan secara publik hingga saat ini,” kata Jack Stubbs, wakil presiden intelijen di Graphika, mengatakan kepada The Wall Street Journal.

Baca juga: Israel Sebut Iran Coba Rekrut Agen Berbahaya Lewat Facebook

Investigasi bersama mengungkapkan bahwa jaringan akun yang saling berhubungan di Twitter, Facebook, Instagram, dan lima platform media sosial lainnya menggunakan strategi “menipu” untuk mendukung narasi Barat di wilayah tersebut.

Akun-akun tersebut mempromosikan kepentingan AS dan sekutunya sambil menentang kepentingan negara-negara seperti Rusia, China, dan Iran.

Mereka baru-baru ini mengkritik Rusia atas kematian warga sipil di Ukraina dan tindakan yang dilakukan tentara Rusia saat perang berlanjut.

Akun-akun tersebut menciptakan persona palsu dan seolah-olah adalah outlet berita independen, menggunakan meme dan video pendek, mencoba memulai kampanye hashtag, dan meluncurkan petisi untuk mendukung suatu tujuan.

Baca juga: Putin Punya “Penggemar Super” di Facebook, Apa Misi Mereka?

Graphika mengatakan dalam analisisnya bahwa studi tentang operasi pengaruh sebagian besar berfokus pada mereka yang berasal dari “rezim otoriter” seperti Rusia dan China.

Tetapi laporan tersebut menunjukkan bahwa aktor tambahan mengambil bagian dalam jenis operasi ini.

Tetapi Graphika mengatakan efektivitas kampanye terbatas, dan sebagian besar posting menerima tidak lebih dari segelintir suka.

Baca juga: Sri Lanka Blokir Facebook, WhatsApp, dan Platform Sejenis, Apa Sebab?

Kurang dari 20 persen "aset rahasia" memiliki lebih dari 1.000 pengikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com