MARIUPOL, KOMPAS.com - Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin pada Senin (1/8/2022) menguraikan rencana membangun kembali Kota Mariupol, dalam lanjutan perang Ukraina terkini.
Kota pelabuhan di Ukraina selatan itu mengalami pengepungan dan penembakan yang menyebabkan kehancuran, kemudian diduduki oleh pasukan Rusia.
Kantor berita AFP melaporkan, membangun kembali Mariupol termasuk upaya Rusia untuk mendapatkan dukungan di wilayah-wilayah Ukraina yang mereka duduki sejak invasi pada Februari 2022.
Baca juga: 10.000 Warga Mariupol Ukraina Minum Air Hujan, Tak Ada Listrik dan Makanan
Marat Khusnullin dalam wawancara dengan stasiun tv BBC Rusia menerangkan, bangunan pertama yang saat ini sedang dibangun akan selesai pada musim gugur.
"Bangunan perumahan akan berdiri pada September. Kami sudah memiliki rumah sakit pertama, akan membangun pusat kementerian darurat," katanya.
Khusnullin juga mengatakan, ada rencana membangun kembali pusat bersejarah Mariupol, dan merenovasi semua bangunan yang tidak sepenuhnya hancur oleh serangan Rusia.
Kota Mariupol di tepi Laut Azov berpopulasi sekitar 400.000 orang sebelum invasi Rusia ke Ukraina terkini, yang memaksa banyak penduduk melarikan diri.
Adapun pabrik baja Azovstal yaitu pabrik era Soviet yang pernah mempekerjakan lebih dari 12.000 orang tidak akan dibangun kembali sesuai kapasitas sebelumnya, kata Khusnullin.
Baca juga:
"Tapi kami pasti akan menciptakan lapangan kerja di sana yang akan menghidupi penduduk kota. Kemungkinan besar itu akan menjadi taman teknologi dengan elemen lanskap," terangnya.
Azovstal menjadi simbol perlawanan Ukraina ketika para pembela Mariupol membuat pertahanan terakhir melawan Rusia di dalam terowongan bawah tanah pabrik sebelum menyerah pada Mei.
Ratusan pembela Ukraina dan warga sipil selama berminggu-minggu bersembunyi di bawah tanah Azovstal.
Baca juga: Arti Penting Mariupol bagi Ukraina dan Rusia
Dalam perkembangan Ukraina terkini, penduduk Mariupol di atas tanah selama berminggu-minggu mengalami pengepungan brutal tanpa listrik, makanan, dan air di tengah musim dingin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.