Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gazprom Setop Gas Rusia ke Latvia, Ini Alasannya

Kompas.com - 31/07/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com – Perusahaan energi Rusia Gazprom menangguhkan pengiriman pasokan gas ke Latvia.

Latvia menjadi negara Uni Eropa terbaru yang mengalami penyetopan gas dari Rusia di tengah perang yang masih berkecamuk Ukraina.

Gazprom menuduh Latvia melanggar ketentuan pembelian. Tetapi, Gazprom tidak memberikan rincian tentang pelanggaran apa yang dilakukan.

Baca juga: Eropa Optimistis Mampu Hadapi Musim Dingin Tanpa Gas Rusia

Latvia bergantung pada Rusia untuk impor gas alam. Namun, Pemerintah Latvia berharap langkah Gazprom tersebut tidak berdampak besar.

Di Latvia, gas berkontribusi sekitar 27 persen dari konsumsi energinya, sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (30/7/2022).

Edijs Saicans, seorang pejabat senior Kementerian Ekonomi Latvia yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa langkah Gazprom pada Sabtu diperkirakan tidak akan berdampak besar.

Sejauh ini, NATO telah memperkuat pasukannya di Latvia, Estonia, dan Lituania, karena kawasan itu telah lama dipandang sebagai titik nyala potensial dengan Rusia.

Baca juga: Rusia Betulan Pangkas Aliran Gas ke Eropa, Jerman Waspada Penjatahan

Etnis Rusia membentuk minoritas besar di kawasan Baltik. Negara-negara di sana, yang dulunya bagian dari Uni Soviet, berencana untuk berhenti mengimpor gas Rusia tahun depan.

Sebelumnya, Gazprom telah memangkas pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 pada Rabu (27/7/2022), menjadi sekitar 20 persen dari kapasitasnya.

Uni Eropa menolak permintaan Rusia agar negara-negara anggotanya membayar gas Gazprom dalam rubel, bukan euro. Uni Eropa mengatakan tidak ada kontrak untuk membayar dalam rubel.

Pada Kamis (28/7/2022), perusahaan gas Latvijas Gaze mengatakan bahwa mereka membeli gas Rusia tetapi membayarnya dalam euro.

Baca juga: Rusia Pangkas Pasokan Gas ke Eropa, Apa Dampaknya?

Sejak Rusia menginvasi Ukraina dan Barat menjatuhkan serentetan sanksi, Gazprom telah menangguhkan pengiriman gas ke Bulgaria, Finlandia, Polandia, Denmark, dan Belanda karena tidak membayar dalam rubel.

Rusia juga telah menghentikan penjualan gas ke Shell Energy Europe di Jerman.

Uni Eropa sekarang berusaha untuk meningkatkan impor gas dari tempat lain, termasuk gas alam yang dicairkan (LNG) dari Norwegia, Qatar, dan AS.

Baca juga: Gazprom Potong 80 Persen Pasokan Harian Gas Rusia di Pipa Nord Stream

Berita video "Solidaritas Gas Uni Eropa Diperumit" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com