Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Sri Lanka Gerebek Kamp Protes Anti-pemerintah, 50 Demonstran Terluka!

Kompas.com - 22/07/2022, 08:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

COLOMBO, KOMPAS.com - Pasukan keamanan Sri Lanka menggerebek sebuah kamp protes anti-pemerintah yang berada di ibu kota Colombo pada Jumat (22/7/2022) dini hari waktu setempat.

Tindakan represif ini nyatanya terjadi hanya berselang sehari setelah Ranil Wickremesinghe dilantik menjadi presiden baru Sri Lanka menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang kabur dan mengundurkan diri. 

Mantan PM Sri Lanka Wickremesinghe dilantik pada Kamis (21/7/2022) setelah memenangkan pemungutan suara di Parlemen pekan ini. 

Baca juga: Mampukah Sri Lanka Pulih dari Keruntuhan Ekonomi?

Dilansir dari Reuters, dua penyelenggara protes mengungkap, ratusan personel keamanan Sri Lanka telah mengepung kamp protes "Gota Go Gama" -yang dinamai oleh mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa- lewat tengah malam dan kemudian membongkar sebagian darinya.

 

Menurut mereka, setidaknya 50 demonstran Sri Lanka terluka termasuk beberapa wartawan yang dipukuli oleh pasukan keamanan.

"Itu adalah serangan sistematis dan terencana," kata penyelenggara protes Chameera Dedduwage kepada Reuters.

"Mereka benar-benar menyerang orang secara brutal," tambahnya.

Saat berita ini ditayangkan, juru bicara polisi dan militer Sri Lanka belum bisa dimintai konfirmasi oleh Reuters.

Sri Lanka sendiri sekarang berada di bawah status keadaan darurat yang diberlakukan oleh Presiden baru Ranil Wickremesinghe.

Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat pada Minggu (17/7/2022). 

Kebijakan pemberlakukan keadaan darurat sebelumnya telah digunakan untuk memberikan kekuatan kepada militer untuk menahan dan menangkap pengunjuk rasa, dan membatasi hak untuk protes.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Kepala CIA: Gara-gara Utang Bodoh ke China

Pasukan keamanan pindah ke depan Sekretariat Presiden

Penyelenggara protes lainnya, Manjula Samarasekara mengatakan, setelah mengepung kamp protes, petugas keamanan Sri Lanka bergerak di depan sekretariat presiden.

Di sana, kata dia, petugas keamanan mulai membongkar beberapa tenda dan menyerang pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berenang di kolam di dalam kompleks Istana Kepresidenan Sri Lanka di Kolombo pada 9 Juli 2022. -via AFP PHOTO Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berenang di kolam di dalam kompleks Istana Kepresidenan Sri Lanka di Kolombo pada 9 Juli 2022. -

Dikutip dari AFP, ketika menyerbu ke arah pengunjuk rasa yang menghalangi Sekretariat Presiden, pasukan dan polisi komando Satuan Tugas Khusus Sri Lanka bersenjatakan tongkat dan senapan serbu otomatis.

Tindakan ini terjadi hanya beberapa jam sebelum para pengunjuk rasa Sri Lanka dijadwalkan mengosongkan daerah tersebut.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe Dilantik, Dulu 6 Kali jadi Perdana Menteri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com